Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan nomor hotline informasi pelayanan dan bantuan yang bisa dimanfaatkan penyintas gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) untuk keperluan penting atau darurat.

"Nomor hotline sudah kami sebar ke berbagai titik seperti pengungsian dan lokasi lainnya di wilayah Kabupaten Mamuju," kata Kasubdiv Pengembangan Kapasitas PMI Pusat Achmad Djaelani di Kabupaten Mamuju, Sabtu.

Adapun nomor hotline yang bisa dimanfaatkan oleh warga yakni 085315459537. Nomor tersebut juga dilengkapi dengan fitur WhatsApp, sehingga warga bisa menelepon langsung ke nomor tersebut ataupun melalui aplikasi WA dan bisa juga dengan mengirim pesan pendek.

Dengan menghubungi nomor tersebut, warga bisa mencari berbagai informasi tentang berbagai pelayanan maupun bantuan yang saat ini sedang dilaksanakan PMI, sehingga masyarakat yang membutuhkan sesuatu seperti pelayanan kesehatan, pemulihan hubungan keluarga, psikososial, ambulans dan lainnya bisa menghubungi nomor itu.

Selain itu, penyintas bisa memanfaatkan hotline ini jika membutuhkan sesuatu yang penting, salah satunya kebutuhan air bersih dan obat-obatan.

Baca juga: Kepada penyintas gempa Sulbar, PMI distribusikan alat kebutuhan dasar

Dengan adanya saluran nomor telepon tersebut, PMI akan lebih cepat merespons pelayanan dan pemberian bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh warga dengan tujuan akhir meringankan penderitaan penyintas.

Nomor hotline tersebut, terbukti membantu warga. Tidak lama nomor ini disebar sudah banyak dari warga yang menghubungi. Kebanyakan dari warga yang menghubungi membutuhkan berbagai kebutuhan dasar dan pelayanan.

Salah seorang pengungsi asal Desa Tadui, Kabupaten Mamuju Resti mengatakan bantuan yang paling dibutuhkan adalah popok dan selimut bayi serta susu untuk ibu menyusui, karena ia memiliki anak yang usianya baru satu bulan.

"Saya di pengungsian hidup serba terbatas dan khawatir anak saya yang baru berusia satu bulan sakit, karena tinggal di tenda pengungsian saat siang kondisinya panas dan malam dingin. Maka dari itu, saya sudah sampaikan ke relawan PMI terkait kebutuhan itu," katanya.

Seorang pengungsi yang tinggal di pengungsian Dusun Sarana, Desa Pasabu, Kecamatan Tapalang Barat Sadir (70) mengaku sedang sakit gula dan selama dalam pengungsian belum pernah mendapatkan pelayanan kesehatan dan obat-obatan dari siapapun.

Maka dari itu, ia berharap PMI bisa menurunkan tim pelayanan kesehatan untuk memeriksa kondisinya.

Ditemui secara terpisah, Kepala Markas PMI Sulbar Lukman mengatakan PMI sudah menyiapkan berbagai bantuan dan setiap harinya rutin mengerahkan personel untuk memberikan layanan. Bantuan yang dalam waktu dekat akan disalurkan berupa "family kit" yang merupakan bantuan dari IFRC dan PMI Pusat.

Baca juga: PMI kembalikan semangat anak dan ibu penyintas gempa Sulbar di Mamuju
Baca juga: PMI dirikan tenda pengungsian untuk korban gempa di Mamuju

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021