Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyatakan faktor utama kenaikan kasus positif COVID-19 di kotanya saat ini akibat banjir yang menyebabkan warga terdampak musibah itu mengabaikan protokol kesehatan.

"Ya, akibat banjir lalu, kasus COVID-19 di daerah kita makin naik, sebab warga banyak yang mengabaikan protokol kesehatan, memang kondisi lagi panik saat musibah itu," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.

Saat banjir sudah reda baru ketahuan banyak warga yang terpapar virus tersebut akibat abai pada protokol kesehatan 3M, yakni, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun terabaikan.

Menurut data Satgas COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan, warga Kota Banjarmasin yang terdeteksi positif dalam beberapa hari ini jumlahnya di atas 30 orang per harinya, bahkan pada Rabu ini, terjadi penambahan 50 kasus.

Baca juga: Legislator Banjarmasin: Kasus COVID-19 naik karena dampak banjir

Baca juga: PMI Banjarmasin kumpulkan 76 kantong darah plasma konvalesen


Hingga hari ini, total kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin sudah melebihi 5.000 atau tepatnya 5.053 orang, di mana yang berhasil sembuh sebanyak 4.378 orang dan meninggal dunia sebanyak 186 orang.

Machli Riyadi mengharapkan warga terus waspada dan mentaati pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro hingga 22 Februari ini.

Menurut dia, semua harus kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan usai kendor saat banjir lalu.

"Kita minta semuanya jangan ada yang abai lagi, ayo, kuatkan lagi perlawanan terhadap virus ini, satu-satunya cara dengan menaati aturan penanganan COVID-19," ujarnya.*

Baca juga: Pemkot Banjarmasin tetapkan PPKM transisi selama tujuh hari

Baca juga: Sepekan, gempa Talaud hingga guguran lava pijar Gunung Merapi

Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021