Yield obligasi AS kan naik, sepertinya investor berpindah dari aset berisiko ke bond
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah, seiring dengan pergerakan bursa saham eksternal.

IHSG ditutup melemah 47,85 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.241,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 7,79 poin atau 0,82 persen ke posisi 944,74.

"Pelemahan bursa saham eksternal mendorong investor dalam negeri melepas sebagian aset sahamnya sehingga berimbas ke pergerakan IHSG," ujar Direktur Utama Foster Asset Management Andreas Yasakasih di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah karena imbal hasil obligasi naik

Menurut dia, imbal hasil obligasi AS yang meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi di Negeri Paman Sam membuat aset berisiko seperti saham menjadi kurang menarik bagi investor saham.

"Yield obligasi AS kan naik, sepertinya investor berpindah dari aset berisiko ke bond," ucapnya.

Sementara sentimen dari dalam negeri, menurut Andreas, relatif masih minim sehingga pergerakan IHSG cenderung dipengaruhi sentimen eksternal.

Baca juga: IHSG Kamis sore ditutup menguat, terkerek naiknya bursa saham Asia

Pada akhir pekan ini (Jumat, 26/2), pasar saham domestik juga diiringi aksi jual oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp31,59 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.596.585 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,67 miliar lembar saham senilai Rp21,62 triliun. Sebanyak 139 saham naik, 345 saham menurun, dan 159 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 1202,26 poin atau 3,99 persen ke 28.966,01, Indeks Hang Seng turun 1093,95 poin atau 3,64 persen ke 28.980,21, dan Indeks Straits Times melemah 28,38 poin atau 0,95 persen ke 2.945,32.

Baca juga: saham Australia ditutup anjlok terbesar dalam hampir 6 bulan

Baca juga: Saham Korsel jatuh karena kekhawatiran yield obligasi pemerintah AS


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021