Tati direkomendasikan dokter untuk menjalani operasi pengangkatan bola mata agar infeksinya tidak menyebar
Jakarta (ANTARA) - Tati (34), "Manusia Silver" di Petojo, Jakarta Pusat, mendapatkan layanan sosial dari Kementerian Sosial, setelah ditemui oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) beberapa waktu lalu.

Layanan sosial tersebut selain pembinaan di Balai Karya "Mulya Jaya" Jakarta, juga bantuan menjalani operasi matanya di Rumah Sakit Harapan Bunda yang sudah dua bulan terinfeksi akibat percikan cat semprot yang kerap kali memapar seluruh badan Tati.

"Berdasarkan analisis dokter terdapat infeksi pada bola mata Tati yang diakibatkan oleh cairan kimia yang tidak sengaja masuk ke mata dari cat silver yang setiap hari menutupi seluruh tubuhnya," ujar perawat Balai Karya Mulya Jaya Ihda Ulfia di Jakarta, Senin.

Baca juga: Dinas Sosial Jakpus sebut fenomena "manusia silver" imbas COVID-19

Ihda menambahkan dari kondisi tersebut, Tati direkomendasikan dokter untuk menjalani operasi pengangkatan bola mata agar infeksinya tidak menyebar dan membahayakan kesehatannya. Balai Karya Mulya Jakarta juga berupaya memulihkan kondisi kesehatan Tati.

Tati merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara, dan sempat menempati salah satu tanah milik PT. Kereta Api Indonesia di bilangan Jakarta Barat. Namun nahas karena rumah mereka mengalami kebakaran dan ibunya meninggal, satu per satu anggota keluarganya berpindah tempat tinggal.

Merasa kehilangan ditinggal ibu terlebih ditinggal tanpa kejelasan oleh suaminya, Tati lebih banyak bergaul di jalan dengan komunitas jalanan. Surat- surat legalitas seperti KTP, Kartu Keluarga, dan kartu BPJS kesehatan, hilang saat ia menempati pinggiran Kali Cideng Jakarta Pusat.

Baca juga: Satpol PP Jaktim intensifkan razia "manusia silver" dan ondel-ondel

Pihak Kemensos kemudian melanjutkan penelusuran keluarga Tati yang tinggal di pinggiran kali dekat gedung Kementerian Agama serta mengurus dokumen surat yang diperlukan. Di tengah perjalanan itu, Kemensos menemukan sejumlah anggota keluarganya, salah satunya yaitu kakak Tati bernama Yuni.

"Saya berterimakasih kepada Kementerian sosial melalui Balai Mulya Jaya karena telah membantu adik saya untuk bisa dioperasi. Saya tidak punya uang untuk membayar operasinya sementara anak saya banyak masih kecil-kecil. Saya siap untuk mendampingi adik saya bila dibutuhkan", ujar Yuni lirih.

Untuk penanganan lebih lanjut, selain mendapatkan layanan di Balai, Balai Karya "Mulya Jaya juga akan mengupayakan penyembuhan mata Tati yang harus segela menjalani operasi.

Baca juga: Sudinsos Jakbar bina remaja"Manusia silver" mengemis di Kebon Jeruk

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021