Makassar (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Merdisyam mengungkapkan paket dalam kardus yang ditemukan di jalan Sungai Pareman I lorong 55, Kelurahan Lariangbangi, Kota Makassar, bukan bom.

"Itu bukan bom, itu bohlam bekas, lampu-lampu bekas yang ditaruh seolah-olah benda berbahaya dan ditulis kata-kata (Islam X) yang membuat takut masyarakat," ungkap Kapolda usai diskusi publik di hotel Mercure, Makassar, Rabu.

Baca juga: Kapolda Sulsel: Bom Gereja Katedral masuk kategori "high explosive"

Baca juga: Korban bom di gerbang Gereja Katedral Makassar bertambah jadi 20 orang


Menurut dia, dalam situasi seperti ini, tentu banyak pihak tertentu yang memanfaatkan situasi dengan membuat keresahan. Selain itu ada upaya meneror dengan menempatkan barang seolah-olah berbahaya.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar bersatu, tidak perlu takut terhadap teror, karena negara hadir dalam hal ini Polri bersama TNI Polri dan unsur yang terkait selalu siap melakukan pengamanan.

"Terhadap pelaku-pelaku yang mencoba melakukan aksi ini, akan kita usut dan tindak tegas," tuturnya menegaskan.

Ia mengatakan, penempatan paket tersebut dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab. Dengan kejadian itu, kata dia, tidak boleh ada kegiatan yang terganggu apa pun juga akibat teror.

"Semua harus berjalan. Kita tentu Polri TNI dan seluruh stakeholder lainnya akan siap mengamankan. Kita pun mengajak seluruh stakeholder bersama-sama membangkitkan pengamanan di lingkungan sendiri," paparnya.
Paket temuan diduga bom berisi di bohlam lampu bekas usai diamankan tim satuan Gegana Brimob Polda Sulsel di Makassar Sulawesi Selatan. FOTO/HO.


Sebelumnya, tim Satuan Gegana Penjinak Bom, Brimob Polda Sulsel telah mengamankan paket tersebut pagi tadi. Awal penemuan paket itu, oleh warga setempat bernama Asri sekitar pukul 07.15 WITA, selanjutnya disampaikan ke Rahmawati Ketua RT setempat, lalu dilaporkan ke Babinkamtibmas.

Paket dalam kardus bertuliskan Islam X sempat menghebohkan warga sekitar, mengingat dampak aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021, sekitar pukul 10.30 WITA, membuat masyarakat waspada teror susulan.


Baca juga: Kapolda: 18 orang jaringan terduga teroris dibawa ke Jakarta

Baca juga: Kapolda: Keluarga terduga teroris tidak terlibat akan dipulangkan


 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021