Manado (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melakukan road show guna sosialisasi vaksin COVID-19 serta penerapan protokol 5M lewat seni dan budaya MInahasa di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu.

"Kemkominfo secara live melakukan sosialisasi vaksin COVID-19 dan penerapan protokol 5M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi," kata Kadis Kominfo Sulut Christiano Talumepa, di Manado.

Dia mengatakan Kemkominfo melakukan ini selain mengangkat seni dan budaya Minahasa seperti alat musik Kolintang, Tari Kabasaran dan Tari Tetengkoren, juga diharapkan masyarakat lebih memahami akan manfaat besar dari vaksin tersebut.

Baca juga: Kemkominfo bangun 166 menara telekomunikasi di Nunukan

Talumepa mengatakan karena dengan menjalankan protokol 5M dan divaksin maka kesehatan masyarakat bisa pulih dan otomatis bangkitkan ekonomi tanah air.

Ia menjelaskan pihaknya terus melakukan sosialisasi baik di media sosial maupun di pusat perbelanjaan, tingkat kecamatan hingga kelurahan serta pasar tradisional.

"Antusias masyarakat Sulut untuk divaksin cukup tinggi, karena mereka ingin sehat dan bisa melakukan aktivitas di era normal baru ini," katanya.

Pemerintah terus melakukan edukasi, literasi akan vaksin ini serta protokol kesehatan agar terus dijalankan, walaupun telah divaksin.

Kabid P2P Dinkes Manado Dr Joy Zeekon mengatakan saat ini sudah banyak yang divaksin baik tenaga kesehatan, pelayab publik, tokoh agama di Sulut.

Selanjutnya, katanya, akan ada tahap tiga hingga empat, sehingga semua masyarakat di Sulut bisa divaksin COVID-19.

Untuk target kapan selesai, sesuai dengan pemerintah pusat diperkirakan hingga tahun 2022 dalam melakukan vaksinasi tersebut.

Baca juga: Kemkominfo imbau masyarakat tak sebarkan konten ledakan bom Makassar

Koordinator UMKM bidang Kriya di Sulut Tjahyani mengatakan Sulut adalah daerah pariwisata jadi bagi teman-teman UKM kerajinan yang utama untuk kebutuhan wisatawan baik mancanegara maupun domestik.

"Di masa COVID-19 ini, benar-benar wisata kita mati, Turis lokal dan mancanegara tidak ada, sehingga pendapatan turun hingga 90 persen," kata Tjahyani.

Namun, katanya, walaupun diterpa COVID-19, UMKM di Sulut sangat luar biasa, tidak terlena dengan keadaan, cepat-cepat berinovasi.

"Seperti saya pengrajin sisik ikan, kemudian saya banting stir buat masker. COVID-19 Ini adalah peperangan kita harus berjuang agar kita harus menang, Tapi kalau kita menyerah kita akan kalah,' jelasnya.

UMKM sangat berterima kasih kepada pemerintah, karena mendapatkan bantuan contohnya dari Dinas Koperasi Provinsi membeli produk seharga Rp 7 juta per UMKM, dari Disperindag diberikan bantuan bahan baku juga dari Dinas Pariwisata memberikan bantuan donasi dan juga membeli produk.

"Yang luar biasa bantuan dari perbankan dimana kita diberi relaksasi produk salah satunya adalah kita bisa mendaftar KUR di bank, karena saat ini ada bantuan tanpa ada jaminan yang penting punya usaha," jelasnya.

Kegiatan ini, dimeriahkan oleh Sanggar " Tumou tou " Tari Kabasaran, Sanggar kesenian kolintang " Manamper " dan Sanggar Tari kesenian Manado Tari Mangael Tari Tetengkoren.

Baca juga: Anggota DPR apresiasi Kemkominfo majukan ekonomi digital di Indonesia
Baca juga: Kemkominfo dorong kemitraan multipihak untuk transformasi digital

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021