Beijing (ANTARA) - China menuding balik Amerika Serikat (AS) yang menghambat penelitian mengenai asal-usul COVID-19.

"Penelusuran asal-usul COVID-19 memang terhalang oleh (faktor) politis, bukan dari China, melainkan dari negara-negara tertentu, termasuk AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Kamis.

Pernyataan yang disampaikan dalam pengarahan pers rutin tersebut untuk menanggapi surat terbuka yang ditulis oleh 24 ilmuwan dan peneliti dari Eropa, AS, Australia dan Jepang mengenai penyelidikan baru tentang asal-usul COVID-19.

Dalam surat terbuka itu, para ilmuwan dan peneliti mengkritik hasil penelitian tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan tim China karena dianggap tidak memiliki kredibilitas dalam menjawab awal mula terjadinya pandemi COVID-19.

Zhao menganggap penyelidikan tersebut memang ternoda oleh faktor politis, namun bukan dari pihak China, melainkan oleh beberapa individu dari berbagai negara, termasuk AS.

"Tujuan dari surat terbuka itu dengan sendirinya telah menjadi bukti," ujarnya.

Menurut dia, beberapa individu yang mempolitisasi penelitian tersebut telah mengganggu kerja sama China dengan WHO.

Sebelumnya WHO telah mengeluarkan laporan mengenai hasil penelitiannya di Wuhan, Provinsi Hubei, sebagai kota pertama ditemukannya kasus COVID-19.

Dalam laporan yang dirilis pada 30 Maret 2021, WHO menyebutkan tidak menemukan jawaban atas asal-usul COVID-19 di China.

WHO juga mengabaikan dugaan kebocoran virus dari laboratorium biologi di Wuhan dan merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai penularan virus antara hewan dan manusia dan penularan melalui makanan beku. (T.M038)
Baca juga: Wuhan dorong WHO lacak kaitan COVID dan Pekan Olahraga Militer Dunia
Baca juga: Tak satu pun yang positif dari 10 juta warga Wuhan tes COVID

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021