Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya melalui Dinas Pendidikan dan Pengajaran setempat akhirnya mengontrak 500 tenaga pendidik yang merupakan warga asli setelah melakukan seleksi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lanny Jaya Tan Wanimbo dalam siaran persnya di Jayapura, Rabu, mengatakan 500 guru yang lulus seleksi dan akhirnya dikontrak ini akan ditempatkan pada 69 SD dan 154 TK atau Paud yang ada di wilayah setempat.

"Arahan dan instruksi dari Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom menginginkan tidak ada sarjana anak Lanny Jaya yang menganggur, sehingga selain membantu pendidikan maka program guru kontrak asli Lanny Jaya dapat juga memberikan lapangan pekerjaan bagi anak-anak asli daerah ini untuk bekerja," katanya.

Menurut Tan, program guru kontrak asli Lanny Jaya sesuai dengan visi Bupati Lanny Jaya yakni pendidikan sangat penting dan prioritas utama sehingga sejak pandemi dan regenerasi guru sangat kurang, maka ada kebijakan merekrut anak asli Lanny Jaya dan ditempatkan di kampung atau distrik asalnya masing-masing.

Baca juga: Bupati Puncak: ASN dan pegawai kontrak agar bertahan di Beoga

Baca juga: Guru Besar: Tanah Papua mozaik Indonesia


"Para guru yang direkrut hanya anak asli Lanny Jaya dari 39 distrik, 353 kampung dan satu kelurahan yang ada di Lanny Jaya," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Wakil Bupati Lanny Jaya Yemis Kogoya yang telah membuat kebijakan membantu seluruh sekolah tingkat SD dan TK atau Paud di Kabupaten Lanny Jaya dengan penambahan guru kontrak orang asli daerah setempat.

"Karena dilihat dari kondisi di lapangan memang semua sekolah tingkat SD dan TK atau Paud mengalami kekurangan guru, sehingga dengan kebijakan ini, kami sangat tertolong karena pada masing-masing sekolah ada penambahan guru," katanya lagi.

Dia menambahkan ke depan pihaknya akan melakukan pelatihan kepada guru kontrak asli Lanny Jaya yang telah diterima, pasalnya, tidak semua guru yang dikontrak berlatar belakang memiliki ilmu keguruan sehingga sangat perlu diberikan pelatihan.

"Yang memiliki ilmu keguruan hanya ada 60 orang lebih, sisanya sarjana umum sehingga diperlukan pelatihan yang nantinya dilatih selama sebulan lebih," ujarnya lagi.*

Baca juga: Polri sebut KKB gunakan alasan klasik tembak guru di Beoga

Baca juga: Kapolda tegaskan guru berjasa cerdaskan warga pedalaman Papua

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021