Bandung (ANTARA) - Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan bakal tetap mengantisipasi kemunculan arus pemudik sebelum memasuki periode larangan mudik Idul Fitri 2021 pada 6 hingga 17 Mei 2021.

Menurutnya sebelum periode tersebut kemungkinan terjadi peningkatan arus mudik.

"Untuk yang mudik lebih awal, sebagaimana kita ketahui bersama itu belum ada larangan. Mungkin akan kita imbau untuk kembali atau memastikan mereka sehat, terutama kesehatan itu yang paling penting," kata Hendra di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Baca juga: Polda Jateng mulai edukasi larangan mudik di 14 titik
Baca juga: Kakorlantas tinjau Gerbang Tol Cileunyi siapkan penyekatan pemudik
Baca juga: Dengan prokes ketat, Pemprov Kepri putuskan mudik lokal diperbolehkan


Menurutnya di Kabupaten Bandung sendiri ada delapan titik pos polisi untuk memberlakukan penyekatan arus mudik. Selain titik tersebut, menurutnya personel polisi pun bakal bersiaga di jalur alternatif yang kemungkinan dilewati pemudik.

"Titik-titik tersebut akan dijaga juga oleh anggota kita, disini pun nanti akan ada tiga shift dari lalu lintas, satu shift-nya kurang lebih 33 orang, cukup banyak," kata dia.

Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan pihaknya pun bakal mengawasi pergerakan para pemudik yang diprediksi akan muncul pada malam hari.

Karenanya, para personel polisi menurutnya akan melakukan penjagaan selama 24 jam dalam sehari. Khususnya mengantisipasi pemudik ke arah jalur selatan yang diprediksi bakal melonjak.

"Ini penting jalur selatan kita cek karena salah satu jalur utama, karena tujuan yang paling banyak untuk orang mudik ini ke daerah Banyumas, jalur selatan jadi kunci untuk orang kalau mudik," kata Istiono.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021