Palembang (ANTARA) - Kasatlantas Polrestabes Palembang Kompol Endro Aribowo menyebut dua dari lima posko yakni di KM 12 dan Nilakandi Kertapati menjadi fokus utama penyekatan selama larangan mudik 6-17 Mei 2021.

"Yang jadi fokus dan memang paling padat itu di KM 12 dan Nilakandi, sebab berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga," kata Kompol Endro saat memantau Posko KM 12, Kamis.

Kedua posko tersebut menjadi jalur utama perlintasan berbagai jenis kendaraan termasuk travel-travel gelap dari kabupaten/kota di Sumsel yang ingin masuk atau melintasi Kota Palembang.

Posko KM 12 yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin mengawasi kendaraan dari arah Banyuasin, Muba, Musi Rawas, Lubuklinggau bahkan dari Provinsi Jambi.

Baca juga: Polres Gunung Kidul perketat pemeriksaan kendaraan luar DIY
Baca juga: Bus tanpa stiker khusus "dihalau" dari Terminal Giwangan Yogyakarta
Baca juga: Kepala Polda Banten pastikan pasokan logistik Jawa-Sumatera lancar


Sedangkan posko penyekat Nilakandi berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir mengawasi kendaraan dari arah Prabumulih, Lahat, Muara Enim, Pagaralam dan bahkan dari Provinsi Bengkulu.

Menurutnya salah satu yang paling diantisipasi yakni travel-travel gelap yang diduga masih nekad mengangkut penumpang, namun ia menyebut sejak semalam hingga saat ini petugas belum menemukan travel gelap.

"Ada metode mengangkut penumpang dari bus ke travel-travel gelap, dari Kakorlantas sendiri sudah memerintahkan agar travel-travel itu ditilang jika nekad melintas," kata dia.

Sementara pada hari pertama larangan mudik di Kota Palembang, petugas di lima posko penyekat telah memerintahkan ratusan kendaraan putar balik ke daerah asal karena melanggar aturan larangan mudik.

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021