Medan (ANTARA) - Suasana Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kota Medan, Sumatera Utara pada Lebaran ketiga Idul Fitri 1442 Hijriah, Sabtu, terlihat sepi dan tidak begitu banyak didatangi oleh masyarakat.

Pemantauan di Medan, kurangnya minat warga untuk mengunjungi objek wisata yang memiliki nilai sejarah tinggi itu karena masyarakat mulai sadar pandemi COVID-19 masih mewabah sehingga berusaha menghindari kerumunan.

Kunjungan masyarakat ke tempat bersejarah itu, pada hari ini diperkirakan hanya lebih kurang 150 orang dan tidak seperti Lebaran tahun 2020 yang mencapai 300 orang.

Turunnya hujan lebat sekitar pukul 13.00 WIB juga kemungkinan berdampak terhadap kunjungan masyarakat ke tempat objek wisata kebanggaan Kota Medan itu.

Baca juga: Pantau objek wisata saat libur Lebaran, Basarnas Medan siaga
Baca juga: BBKSDA Sumut izinkan Taman Wisata Alam Sibolangit dibuka kembali


Pengunjung yang datang ke Istana Maimun itu, sebagian besar warga dari Medan, yakni warga Belawan, Medan Denai, Medan Marelan, Medan Tembung, dan beberapa kelurahan maupun Kecamatan di Kota Medan berpenduduk lebih kurang 2,3 juta jiwa itu.

Istana Maimun adalah istana kebesaran Kesultanan Deli dengan warna kuningnya (kuning merupakan warna Kerajaan Melayu) dan khas gaya seni bina Melayu di pesisir timur.

Istana Maimun ini dirancang oleh seorang arsitek dari Itali dan disiapkan pada tahun 1888 semasa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.

Istana Maimum memiliki luas 2,772 meter persegi, dan mempunyai 30 bilik. Istana Maimun menarik minat wisatawan dari Mancanegara, Eropa, Asia, dan Nusantara, karena berbentuk kebudayaan Melayu, Islam, Sepanyol, India, dan Itali.

Baca juga: Istana Maimun paling banyak dikunjungi wisatawan di Medan
Baca juga: H+1 Lebaran saat pandemi, objek wisata pantai di Mataram-NTB sepi

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021