Pelacakan warga positif COVID-19 menggunakan rapid antigen, utamanya dilakukan di daerah-daerah yang jauh dijangkau
Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan pelacakan warga yang diduga positif COVID-19 menggunakan tes rapid antigen pada daerah-daerah pulau yang sulit digapai, karena penggunaan PCR memerlukan waktu relatif lama.

"Kami di Kepri melakukan  'tracing' menggunakan rapid antigen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri dalam webinar yang digelar Bapelkes Batam, di Batam, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa wilayah Kepri terdiri atas ribuan pulau-pulau kecil hingga ke Laut Natuna. Untuk mengirimkan sampel ke laboratorium dan mendapatkan hasilnya kembali membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga dinilai tidak efektif untuk mencegah penularan COVID-19.

Pelacakan warga positif COVID-19 menggunakan rapid antigen, kata Mohammad Bisri, utamanya dilakukan di daerah-daerah yang jauh dijangkau.

Pada webinar yang sama, Koordinator Subdit Penyakit Infeksi Emerging Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Endang Budi Hastuti mengatakan menyatakan pihaknya telah mengatur penggunaan rapid antigen sebagai tes melacak warga positif COVID-19.

"Untuk daerah yang memiliki kendala akses layanan pemeriksaan PCR, bisa pakai antigen," kata dia.

Ia menegaskan, untuk daerah kepulauan seperti Kepri, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Timur cocok menggunakan tes cepat antigen agar hasil pemeriksaannya bisa lebih cepat keluar.

Memang, Kemenkes mendorong seluruh daerah menggunakan PCR sebagai standa pemeriksaan COVID-19. Namun, apabila ada kendala, maka tes antigen menjadi solusi yang pas untuk meningkatkan pelacakkan, lanjut dia.

Masih dalam kegiatan yang sama, epidemiolog Griffith University, Australia  Dicky Budiman mengatakan saat ini penggunaan rapid antigen sudah efektif.

"Hasilnya begitu cepat," katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19 Kepri pastikan tak ada alat tes cepat antigen palsu

Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 di Kepri meningkat lebih 200 persen

Baca juga: Kepri sudah bentuk 2.500 posko PPKM mikro demi tekan COVID-19

Baca juga: Melonjak 411 orang, positif COVID-19 di Kepri naik 15.696 kasus

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021