Jakarta (ANTARA) - Hasil survei yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebutkan, Partai Demokrat, PKS, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi favorit pemilih milenial dan gen Z.

"PDIP dan Gerindra tetap unggul, tetapi Demokrat, PKS, dan PSI paling favorit bagi pemilih milenial dan gen Z," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, PDIP dan Gerindra tetap menjadi pilihan teratas pada segmen pemilih milenial dan gen Z.

Tetapi, jika dibandingkan dengan tren dalam setahun terakhir, elektabilitas PDIP berkurang banyak, sedangkan Gerindra cenderung stagnan.

Temuan survei CPCS menunjukkan elektabilitas PDIP di kalangan milenial dan gen Z mencapai 17,6 persen.

Baca juga: Survei CPCS: Pemilih milenial unggulkan Ganjar dan Ridwan Kamil

Baca juga: Survei CPCS: Elektabilitas Demokrat naik, PDIP turun


Namun, pada survei antara Maret 2020 hingga Maret 2021 di antara pemilih semua umur elektabilitas PDIP selalu di atas 20 persen, bahkan sempat mencapai 30-an persen.

Sementara itu Gerindra dalam rentang yang sama dan semua umur pada kisaran 12-14 persen, demikian pula pada pemilih milenial dan gen Z elektabilitasnya nisbi sama yaitu 13,4 persen.

Demokrat yang elektabilitasnya di antara pemilih milenial dan gen Z mencapai 10,3 persen menggusur Golkar yang biasanya selalu urutan ketiga di antara pemilih semua umur.

"PKS yang biasanya pada kisaran 5 persen elektabilitas-nya di antara milenial dan gen Z mencapai 7,7 persen, sedangkan PSI tembus 5,0 persen dari biasanya 4 persen," tutur Okta.

Menurut Okta, kecenderungan menua-nya pemilih partai-partai besar tidak terelakkan. Partai-partai tersebut telah menguasai panggung politik sejak reformasi 1998.

Ceruk pemilihnya didominasi mereka yang berusia lebih tua, sementara demografi pemilih kini menunjukkan perkembangan signifikan anak-anak muda dari kalangan milenial dan gen Z.

Hal tersebut menjadi tantangan bagi partai-partai besar yang kini berkuasa, khususnya PDIP, Gerindra, dan Golkar.

Di sisi lain, sikap kritis pemilih muda cenderung tersalurkan kepada partai-partai oposisi, yaitu Demokrat dan PKS.

Baca juga: Survei: Kisruh Partai Demokrat beri efek elektoral bagi AHY

Baca juga: Survei CPCS: Kepuasan publik terhadap Jokowi-Ma'ruf capai 70,7 persen


Hanya PSI yang nisbi mendulang dukungan pemilih muda, berkat positioning selama ini yang mencitrakan diri sebagai partai anak muda.

"Kebijakan pemerintah yang didukung koalisi PDIP, Gerindra, dan Golkar mendapat resistensi dari generasi muda, terbukti dari gelombang demonstrasi yang marak pada 2019 dan 2020 lalu," ucap Okta.

Oleh karena itu, parpol-parpol pemerintah harus bekerja ekstra-keras untuk merangkul pemilih muda jika ingin tetap menjaga suara pada Pemilu 2024.

Survei CPCS dilakukan pada 1-10 Juni 2021, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia dan berusia 16-39 tahun.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut elektabilitas partai politik pilihan milenial dan gen Z:

PDIP 17,6 persen
Gerindra 13,4 persen
Demokrat 10,3 persen
PKS 7,7 persen
Golkar 5,0 persen
PSI 5,0 persen
PKB 4,3 persen
Nasdem 3,7 persen
Partai Ummat 2,0 persen
PPP 1,4 persen
PAN 1,0 persen
Perindo 0,7 persen
Hanura 0,4 persen
Gelora 0,3 persen
Berkarya 0,1 persen
PBB 0,0 persen
PKPI 0,0 persen
Garuda 0,0 persen
Masyumi Reborn 0,0 persen
Tidak tahu/tidak jawab 22,8 persen

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021