Surabaya (ANTARA) - Tokoh Madura sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil, KH Fathur Rozi Zubair, mengajak seluruh warga, khususnya masyarakat Bangkalan, menaati prosedur penanganan COVID-19 di Jembatan Suramadu.

"Saya harap, semua mematuhi aturan yang sudah ada," ujar kiai yang juga anak dari KH Zubair Muntashor sekaligus keturunan Syaikhona Cholil Bangkalan tersebut saat dihubungi dari Surabaya, Jumat malam.

Ia bahkan menyayangkan terjadinya insiden perusakan pos penyekatan di Suramadu sisi Surabaya pada Jumat pagi.

Sebelumnya, beberapa video perusakan posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya viral di sejumlah media sosial.

Baca juga: PCNU Surabaya minta semua pihak dukung penyekatan Suramadu

Baca juga: Satgas: Perusakan di posko Suramadu karena warga tergesa-gesa


Pada video tersebut, meja dan kursi sudah berserakan dan sejumlah dokumen berhamburan.

Beberapa petugas dan tenaga kesehatan yang tak kuasa membendung warga akhirnya menyelamatkan diri.

Sejumlah aparat TNI-Polri tampak mencoba menenangkan warga di lokasi dan tidak lama kemudian keadaan sudah terkendali.

Menurut dia, kejadian tersebut tidak perlu terjadi apabila semua masyarakat sadar akan pentingnya menjaga diri dari COVID1-19.

Ra Fathur, sapaan akrabnya, menilai penyekatan dan tes antigen yang dilakukan pemerintah di Suramadu merupakan bentuk ikhtiar agar penyebaran kasus COVID-19 bisa ditekan.

"Tujuannya jelas, agar tidak terjadi peningkatan kasus lebih besar dan pandemi bisa terkendali. Tentu sebagai Muslim, semua harus mencegah kemudaratan yang lebih besar," ucap dia.

Penyekatan di Suramadu, kata dia, juga bukan bentuk diskriminasi, sebab penyekatan tidak hanya dilakukan pada Suramadu sisi Surabaya, tapi juga Suramadu sisi Madura.

"Itu artinya, yang diperiksa tidak hanya warga Madura akan ke Surabaya, tapi juga warga Surabaya yang akan ke Madura," katanya.

Selama ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi agar warga Madura, khususnya Bangkalan untuk taat dan memperhatikan protokol kesehatan.

"Saya juga meminta agar petugas di lapangan lebih ramah melayani warga. Sistemnya juga perlu terus dibenahi agar semakin cepat dalam pelayanan," tutur Ra Fathur.*

Baca juga: Penyekatan Suramadu dari dua arah Surabaya dan Madura diberlakukan

Baca juga: Bangkalan jadikan "rest area" Suramadu tempat isolasi pasien COVID-19

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021