Semarang (ANTARA) -
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah mengimbau agar pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pada Hari Idul Adha dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) guna mengantisipasi kerumunan yang berpotensi menyebarkan COVID-19.

"Idul Adha itu kaitannya shalat dan penyembelihan hewan kurban, kalau penyembelihan itu serahkan saja pada RPH," kata Ketua MUI Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa MUI pusat sudah menerbitkan tausiah tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha yang dilakukan di masa PPKM Darurat.

Sesuai dengan perkembangan penanganan kasus COVID-19 yang terjadi di Jateng, kata dia, perlu pengaturan dan pedoman pelaksanaan kegiatan ibadah Idul Adha, baik shalat maupun kegiatan penyembelihan hewan kurban.

Baca juga: Kota Kupang-NTT izinkan penyembelihan hewan kurban di area masjid

Baca juga: Menjelang Idul Adha,10 ribu hewan kurban di Jaksel dinyatakan sehat

Menurut Darodji, untuk keamanan bersama dan mencegah terjadinya kerumunan, maka penyembelihan hewan kurban diserahkan ke RPH setempat, khususnya untuk hewan kurban jenis sapi atau kerbau.

Setelah hewan kurban disembelih di RPH, dagingnya dipotong-potong per bagian itu dan diambil pengurus masjid atau kelompok masyarakat.

Darodji menyebut proses pembagian daging hewan kurban juga tidak perlu dilakukan di masjid, tapi cukup mendatangi rumah-rumah warga.

"Pembagian daging kurban itu misal akan dibagikan ke panti asuhan, tinggal dipanggil saja pengasuhnya. Yang lainnya tinggal dibagi mendatangi rumah-rumah, dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.*

Baca juga: Yogyakarta wajibkan panitia laporkan penyembelihan kurban di luar RPH

Baca juga: Aplikasi umma buat program kurban digital, mulai Rp1,4 juta

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021