OTG bisa pergi ke mana-mana. Ini dapat mengakibatkan penularan virus dengan cepat
Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie melarang pasien COVID-19 tanpa gejala melakukan isolasi mandiri karena mereka harus menjalani isolasi terpusat.

"Tidak ada lagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 khususnya orang tanpa gejala (OTG) yang melakukan isolasi mandiri. Semuanya harus menjalani isolasi terpusat," kata Rusli Habibie di Gorontalo, Jumat.

Alasannya, kata dia, OTG tidak dapat diawasi ketat sehingga dikhawatirkan selama menjalani isolasi mandiri tidak dapat disiplin.

Baca juga: 65 petugas di Bandara Djalaludin positif COVID-19

"Khawatirnya karena tidak mendapatkan pengawasan ketat, OTG bisa pergi ke mana-mana. Ini dapat mengakibatkan penularan virus dengan cepat," katanya.

Ia berharap setiap warga untuk menjaga kesehatan, patuh memakai masker, menjaga jarak, menjaga imun dan makan makanan bergizi, serta tidak menggelar keramaian seperti pesta pernikahan.

Ia pun menginstruksika seluruh pemerintah kabupaten dan kota menyiapkan fasilitas karantina terpusat.

Baca juga: Kasus baru COVID-19 di Gorontalo mencapai 76 orang

Baca juga: Setiap ASN di Gorontalo wajib ajak dua warga lansia jalani vaksinasi


"Harus ada fasilitas karantina terpusat," katanya. Seperti di Kota Gorontalo dan Bone Bolango, disiapkan di Asrama Haji Gorontalo.

Termasuk mendorong agar karantina terpusat di Kabupaten Gorontalo Utara, di Desa Popalo, Kecamatan Anggrek agar segera dirampungkan.

"Kita perlu menyiapkan fasilitas pendukung dalam upaya penanganan cepat COVID-19," katanya lagi.

Termasuk di seluruh rumah sakit agar tidak terjadi antrean pasien khususnya di ruang IGD.

Baca juga: Gubernur: Semua ASN di Gorontalo wajib rutin tes antigen COVID-19

Baca juga: Gorontalo larang penyelenggaraan konvoi pada malam takbiran



 

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021