Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa
Makassar (ANTARA) - Gempa bumi tektonik magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu, namun tidak menimbulkan potensi tsunami.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa terjadi pada pukul 17.53 WIB atau 18.53 Wita.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno melalui siaran persnya menyebutkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,24 Lintang Selatan (LS) dan 120,9 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 48 kilometer arah Barat Laut Kota Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel pada kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: BMKG: Gempa 4,9 SR di Luwu Timur tidak menimbulkan tsunami

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Matano.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar geser (strike-slip)," katanya..

Sedangkan untuk dampak gempa bumi, guncangan dirasakan pada daerah Malili, Masamba, III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Palolo II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca juga: Warga waspadai peningkatan aktivitas gempa di Sesar Matano Luwu Timur

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Untuk gempa bumi susulan di waktu hampir bersamaan, pukul 18.07 atau 19.07 pada Sabtu, 17 Juli 2021. Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Baca juga: Gempa M 5,6 di Maluku Tenggara akibat subduksi Banda

Pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu disarankan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,6 Nias Utara terasa di Gunungsitoli

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021