Tidak ada satu pun saham FTSE 100 yang membukukan keuntungan di awal perdagangan
Jakarta (ANTARA) - Indeks FTSE 100 di bursa saham London jatuh ke level terendah dua bulan pada awal perdagangan, Senin di tengah kekhawatiran bahwa lonjakan infeksi virus corona dapat menggagalkan pemulihan ekonomi yang baru mulai, sementara lonjakan inflasi baru-baru ini meningkatkan kekhawatiran pengurangan stimulus moneter global yang lebih cepat.

Indeks saham unggulan FTSE 100 turun 1,4 persen pada pukul 07.09 GMT, dengan BP dan Royal Dutch Shell mengikuti penurunan harga minyak.

Saham pertambangan dan keuangan juga termasuk di antara yang turun terbesar. Tidak ada satu pun saham FTSE 100 yang membukukan keuntungan di awal perdagangan, sebut Reuters.

Indeks saham kapitalisasi menengah FTSE 250 jatuh 1,1 persen karena Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mencabut sebagian besar pembatasan di Inggris yang oleh beberapa orang dijuluki "Hari Kebebasan" meskipun ada gelombang baru kasus COVID-19.

Saham terkait perjalanan merosot untuk kelima kalinya dalam enam hari karena lonjakan infeksi meningkatkan kekhawatiran pembatasan perjalanan baru.

Pemilik British Airways, IAG dan InterContinental Hotels turun lebih dari 2,5 persen ke dasar FTSE 100.

Baca juga: IHSG terkoreksi jelang pengumuman perpanjangan PPKM darurat
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah setelah mencatat kenaikan mingguan
Baca juga: Saham Asia terus merugi tertekan ketakutan virus baru dan inflasi


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021