Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyalurkan program kawalan alat panen "combine halvester" untuk petani agar dapat memberikan semangat modernisasi pertanian di Tanah Air.

Ibas dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan rasa prihatin akan kondisi masyarakat dan perekonomian saat ini sehingga diharapkan program kawalan ini bisa memberikan semangat baru.

“Semoga bantuan program kawalan alat panen combine ini bisa menjadi semangat modernisasi untuk pertanian kita," kata dia.

Dia berharap ke depan hasil panen semakin baik dengan dukungan program kawalan alat panen serta proses panen diharapkan lebih baik, cepat, dan efisien.

"Tentu hasil akhirnya lebih untung dengan adanya nilai tukar petani yang berkeadilan," katanya.

Baca juga: Ibas bagikan ribuan vitamin untuk tingkatkan imun masyarakat

Ibas mengatakan pertanian merupakan sektor dengan peluang berkembang tertinggi pada masa pandemi. Perkembangan pertanian di Tanah Air diakui banyak negara.

Salah satu bentuk pengakuan, kata dia, adalah dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan FAO atau Badan Pangan Dunia 2021--2024.

Sayangnya, kata dia,meski tengah berkembang pesat, kenyataannya petani masih dihadapkan dengan sejumlah masalah, seperti daya beli melemah, berkurangnya lahan garapan, hingga infrastruktur yang belum memadai di sejumlah wilayah.

Selama ini, Edhie Baskoro Yudhoyono dikenal sebagai sosok yang pro-petani negeri, di berbagai kesempatan, ia dengan tegas menolak impor beras.

Ibas menyebutkan regulasi impor beras tidak memberikan keuntungan petani. Sebaliknya, malah merugikan karena petani harus bersaing dengan harga beras yang relatif lebih murah.

Hal itu, menurut dia, kenyataannya bisa lebih murah karena produksi beras para importir menggunakan banyak alat canggih yang memangkas jam dan biaya pertanian.

Baca juga: Ibas serahkan 102 hewan kurban pada Idul Adha 1442 H

Berlandaskan alasan itu, Ibas kembali menyalurkan bantuan alat tani pada Sosialisasi 4 Pilar MPR RI serentak di Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan sebagai langkah terus mendukung makmurnya petani negeri. Bantuan tersebut merupakan hasil kawalannya dari program combine harvester Komisi IV DPR RI.

Ibas menyampaikan bahwa dirinya memahami duka dan ketakutan yang sedang dialami rakyat. Akan tetap, dirinya berharap para petani tidak patah semangat dalam bertani karena para petani adalah sosok di balik ketahanan pangan negeri.

“Saya berharap, walaupun hati kita sedih dan prihatin, tolong jangan menggoyahkan semangat sedoyo poro gapoktan untuk tanam, panen pertanian, nggih. Sangat penting dan diperlukan untuk ketahanan pangan kita. Monggo kita sareng-sareng, bahu membahu menyusun kembali harapan dan perjuangan untuk masyarakat yang adil dan makmur,” ucapnya.

Menanggapi bantuan dari Ibas kepada petani Pacitan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan.

Dia mengatakan program tersebut sangat bermanfaat untuk warga Pacitan. Dirinya berharap Ibas dan semua petani diberikan keselamatan dan kesejahteraan.

Baca juga: Penelitian mahasiswa IPB di Labuan Bajo temukan dampak kuat investasi

Yanto, salah seorang petani Trenggalek ikut menyampaikan aspirasinya dan mengucapkan terima kasih atas bantuan alat pertanian tersebut.

“Saya mewakili seluruh kelompok tani yang ada di desa, mengucapkan terima kasih kepada mas Ibas atas bantuan alat panen padi," kata dia.

Yanto mengatakan alat tersebut sangat membantu para petani dalam menggarap 206.000 hektare lahan.

"Semoga semakin banyak bantuan yang bisa diberikan pemerintah dan JLS (Jalan Lingkar Selatan) bisa dipercepat pembangunannya," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021