Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong upaya akselerasi vaksinasi di wilayah Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Khofifah, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan wilayah Malang Raya harus dilihat sebagai satu kesatuan, sehingga percepatan pelaksanaan vaksinasi di kawasan tersebut menjadi salah satu hal yang penting.

"Akselerasi di Malang Raya ini menjadi sangat penting. Kebersamaan dan kecepatan kita dalam memberikan layanan (vaksinasi), yang tentunya dengan dukungan vaksin yang bisa disegerakan untuk diturunkan di Jawa Timur," kata Khofifah.

Baca juga: IKA UB gandeng IDI targetkan vaksinasi 5.000 warga Jakarta

Khofifah menjelaskan dalam upaya akselerasi vaksinasi untuk masyarakat, khususnya di wilayah Malang Raya tersebut, perguruan tinggi yang ada di daerah itu juga diminta untuk membantu proses percepatan itu.

Ia menambahkan salah satu universitas yang ada di Kota Malang, yakni Universitas Brawijaya diharapkan turut serta membantu pelaksanaan akselerasi vaksinasi itu. Saat ini, Universitas Brawijaya tengah melaksanakan proses vaksinasi untuk 5.000 orang.

"Kami menyampaikan terima kasih untuk Universitas Brawijaya. Memang, untuk aglomerasi Malang Raya perlu program akselerasi," ujarnya.

Menurutnya, Pemprov Jatim akan memasok kebutuhan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi di perguruan tinggi yang ada di Malang Raya. Vaksin yang dikirimkan tersebut, nantinya di luar alokasi masing-masing pemerintah daerah.

"Perguruan tinggi kita mohon untuk membantu akselerasi vaksinasi. Apa yang dilakukan oleh perguruan tinggi ini di luar kuota (vaksin) yang ada di kabupaten/kota," katanya.

Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Dr Nuhfil Hanani mengatakan pihak Universitas Brawijaya Malang siap membantu Pemprov Jatim untuk akselerasi vaksinasi tersebut.

"Kami siap untuk membantu. Setiap minggu datang, kita akan sebar (vaksinasi). Setiap datang, kita sebar," katanya.

Nuhfil menambahkan kesiapan Universitas Brawijaya untuk membantu akselerasi vaksinasi untuk warga Malang Raya tersebut, juga berkaitan langsung dengan pasokan vaksin yang didistribusikan oleh pemerintah pusat. "Pasokan vaksin itu tergantung pusat. Kami siap untuk melaksanakan akselerasi vaksinasi," ujarnya.

Baca juga: Vaksinasi gotong royong IKA Universitas Brawijaya sasar 300 orang

Baca juga: Pangdam V/Brawijaya optimistis target vaksinasi Jatim segera terwujud


Ia menambahkan saat ini seluruh karyawan yang ada di Universitas Brawijaya telah divaksin. Sedangkan untuk mahasiswanya saat ini sedang dilaksanakan vaksinasi dengan kuota kurang lebih 5.000 dosis.

"Dosen sudah 100 persen. Untuk mahasiswa dimulai hari ini, untuk yang tinggal di Malang Raya, sementara ini sekitar 5.000 orang, kalau kurang akan ditambah lagi, sesuai dengan pasokan vaksin," katanya.

Di wilayah Malang Raya secara keseluruhan ada 25.185 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 16.716 orang dilaporkan telah sembuh, 1.517 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021