Magelang (ANTARA News) - Sebanyak 3.453 pengungsi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pulang ke rumah masing-masing yang tersebar di 22 desa daerah tersebut setelah daerah bahaya Merapi dipersempit.

Kepala Seksi (Kasi) Penanggulangan Bencana Kantor Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang, Heri Prawoto, Senin, mengatakan bahwa kepulangan mereka tersebut berkaitan dengan pengurangan daerah aman Merapi dari 20 kilometer menjadi 15 kilometer.

Menurut Heri Prawoto, sebagian penduduk masih bertahan di pengungsian dan Pemkab sedang memikirkan untuk memulangkan mereka, terutama yang daerahnya aman.

Mereka yang pulang, kata dia, ada yang naik kendaraan sendiri dan ada yang menggunakan kendaraan yang disediakan Pemkab Magelang.

Ia menyebutkan, jumlah pengungsi di daerahnya sebanyak 80.371 orang dari jumlah sebelumnya yang mencapai 83.824 orang yang tersebar di 276 titik pengungsian.

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, ada yang mengungsi di Kota Magelang sebanyak 3.749 orang, di Kabupaten Purworejo 72 orang, Kabupaten Wonosobo 112 orang, Kabupaten Semarang sebanyak 3.440 orang, Kabupaten Temanggung 2.436 orang, dan Kabupaten Kulonprogo sebanyak 2.420 orang.

"Kami masih melakukan koordinasi dengan camat maupun kepala desa atau lurah di 22 desa yang dinilai aman," katanya.

Wakil Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mengatakan bahwa dirinya mengimbau para donatur yang mau memberikan sumbangan kepada korban Merapi supaya melalui satu pintu supaya sumbangan itu bisa merata.

Ia mengakui, selama ini para donatur tersebut inginnya memberikan sumbangan secara langsung kepada para korban sehingga pembagiannya tidak merata.

"Kami berharap untuk ke depan bisa melalui satu pintu sehingga semua pengungsi mendapat bagian," katanya.

Di sisi lain, kata dia, Pemkab Magelang sedang memikirkan pemberian bantuan bagi mereka yang tidak mengungsi karena dana yang tersedia hanya diperuntukkan bagi mereka yang mengungsi di tempat-tempat yang sudah ada.

"Kita sedang memikirkan nasib masyarakat yang tidak mengungsi terutama dari sektor pertanian mengingat banyak tanaman yang terkena dampak letusan Gunung Merapi meskipun mereka tidak ikut mengungsi," katanya.
(L.H018*H015/S018/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010