Kediri (ANTARA) - Jajaran TNI dari Kodim 0809 Kediri dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, menjemput pasien yang melakukan isolasi mandiri untuk dipindah ke lokasi isolasi terpusat, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Inf Rully Eko Suryawan mengemukakan upaya penjemputan dilakukan setelah melihat kondisi daerah yang dinilai rawan penularan terhadap warga lain di lingkungan itu.

"Ada kemungkinan yang melaksanakan isoman (isolasi mandiri) ini dikhawatirkan masih ke luar rumah. Mereka tidak disiplin menjalani isoman. Mungkin bandel ya. Dia merasa OTG jadi masih ke luar masuk, ini rawan," katanya di Kediri, Rabu.

Baca juga: Satgas COVID-19 Mataram akan jemput pasien isolasi mandiri di rumah

Dandim juga menambahkan warga yang terpapar COVID-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri dianjurkan untuk di tempat isolasi terpusat. Di lokasi tersebut, semua fasilitas dipenuhi oleh tim, termasuk terdapat tenaga medis yang siaga 24 jam.

"Rata-rata yang enggan melakukan isolasi terpusat itu karena takut terjadi apa-apa, padahal yang melakukan isolasi terpusat itu sebenarnya lebih terjaga. Di sana fasilitas lengkap, semua lengkap makan diberi medis ada, kalau kritis langsung dirujuk. Yang bahaya kalau isoman ini kan bisa jadi mereka telat penanganan ketika kondisi kritis," ujar dia.

TNI dengan tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Kediri melakukan penjemputan pada warga yang melakukan isolasi mandiri di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Warga tersebut statusnya orang tanpa gejala atau OTG.

Selain warga Kelurahan Bandar Lor, petugas juga turut mendatangi rumah warga isolasi mandiri di Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri. Ada lima warga dan keseluruhannya juga dibawa ke tempat isolasi terpusat di bekas gedung Balai Latihan Kerja Kota Kediri.

Dandim menegaskan, yang dilakukan ini juga bagian dari tugas yang diemban, namun hal ini juga menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak dan bukan dari satu pihak saja.

"Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama, diharapkan ini bisa berlangsung dengan baik. Ke depan kami harap warga ini mau ke isolasi terpusat tanpa dijemput oleh pihak-pihak terkait," kata dia.

Baca juga: Satpol PP pastikan jemput paksa pasien COVID-19 tolak isolasi terpusat

Sementara itu, Camat Mojoroto, Kota Kediri Bambang Tri Lasmono menambahkan mengatakan di wilayahnya total pasien yang melakukan isolasi mandiri ada kurang lebih 133 orang. Dari warga tersebut yang terkonfirmasi positif COVID-19 akan dibawa ke tempat isolasi terpusat, guna meminimalisir penyebaran COVID-19.

"Untuk yang baru saja terpapar akan segera dibawa ke isolasi terpusat. Yang sudah hampir selesai (isolasi) akan terus kami pantau. Sedangkan, yang bandel memang masih ada karena memang mereka tidak bergejala, rata-rata mereka sudah nyaman berada di rumah, akhirnya tidak mau dibawa," kata Bambang.

Bambang menambahkan, di daerahnya juga ada pasien meninggal dunia saat isolasi mandiri. Dari laporan yang diterimanya, ada tiga orang, namun kondisi pasien sudah kritis sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Dalam kegiatan penjemputan pasien itu, selain Dandim Kediri, juga hadir Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto Kolonel Infantri Muhammad Dariyanto yang kebetulan berkunjung ke Kediri. Hadir juga sejumlah perangkat serta dari tim Satgas Penanganan COVID-19 Kediri.

Pemkot Kediri telah memfasilitasi tempat isolasi terpusat, sebagai lokasi perawatan bagi pasien yang isolasi mandiri. Hal itu dilakukan, sebagai lokasi perawatan pasien terutama yang isolasi mandiri dan OTG.

Lokasi itu antara lain bekas gedung BLK Kediri serta GNI Kediri. Saat ini, yang sudah terisi adalah di bekas gedung BLK Kediri.

Di Kota Kediri, hingga Selasa (17/8) terdapat 3.664 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 503 orang yang masih dirawat, 2.822 orang telah sembuh dan 339 orang telah meninggal dunia. (*)

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Situbondo jemput puluhan warga untuk dikarantina

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021