Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menunjuk Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Probolinggo menggantikan Puput Tantriana Sari yang tersandung kasus dugaan korupsi.

Penunjukan dilakukan melalui penyerahan surat perintah tugas yang diberikan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa sore.

“Tadi ibu Gubernur berpesan bahwa pemerintahan harus tetap berjalan dan ‘lari kencang’ karena ada beberapa agenda yang harus tetap dikerjakan,” ujar Plt Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari usai menerima SPT.

Ia berharap bisa menjalankan tugas sesuai prosedur di sisa masa periode yang baru berakhir 2023.

“Kami akan selalu bersinergi dengan para kepala Forkopimda. Kami juga berkoordinasi dengan Pak Sekda terkait teknis di pemerintahan,” kata dia.

Baca juga: Kegiatan dan pelayanan publik Pemkab Probolinggo tetap berjalan
Baca juga: KPK tahan Bupati Probolinggo
Baca juga: KPK amankan Rp362,5 juta saat OTT Bupati Probolinggo dan kawan-kawan


Sementara itu, turut hadir pada kesempatan tersebut Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arh Arip Budi Cahyono, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi serta Kajari Kabupaten Probolinggo David Palapa Duarsa.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 22 orang, termasuk Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi berupa penerimaan sesuatu oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya terkait seleksi jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo, Jawa Timur Tahun 2021.

Dari 22 orang tersebut, Bupati Probolinggo periode 2013-2018 dan 2018-2023 Puput Tantriana Sari dan suaminya, yakni Anggota DPR RI periode 2014-2019 dan 2019-2024 dan pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo 2003-2008 dan 2008-2013 Hasan Aminuddin juga ditetapkan sebagai tersangka.

"KPK menetapkan 22 orang tersangka," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa dini hari.

Sebagai penerima, Puput Tantriana Sari disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021