Banda Aceh (ANTARA News) - Gerembolan gajah liar merusak sekitar 20 hektare perkebunan milik warga di Kemukiman Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Aceh.

Imum (Kepala) Mukim Bangkeh, Muhammad Sabi Basyah, dihubungi dari Banda Aceh Senin mengatakan, dalam tiga bulan terakhir gajah liar sudah merusak sekira 20 hektar kebun sehingga petani menderita rugi puluhan juta rupiah.

"Ada sangat banyak sudah kebun yang dirusak gajah, kasarnya bisa dibilang sekitar 20 hektar malah lebih," ujarnya.

Menurutnya, gajah memangsa sejumlah tanaman yang ada di kebun milik warga itu, seperti kakao, pisang, pinang, durian, rambutan, dan bibit karet masih muda, sehingga petani tidak bisa menikmati hasil panen.

Warga di sana mayoritas menggantung hidup pada hasil perkebunan dan lokasi lahan perkebunannya berada di pegunungan.

"Selama ini karena gangguan gajah belum teratasi warga seperti sudah pasrah, tidak tau harus berbuat apa. Banyak petani yang tidak peduli lagi dengan tanaman-tanaman di kebun," kata Sabi Basyah.

Hal itu menyebabkan banyak petani di Bangkeh kehilangan mata pencaharian dan makin kesulitan membiaya hidup keluarganya hingga sebagian diantaranya "banting stir" menjadi buruh upahan di tempat lain.

Sabi Basyah mengatakan dalam beberapa pekan terakhir gajah liar hampir tiap malam turun ke pemukiman warga dan memangsa sejumlah gabah milik warga yang disimpan di beurandang (Gubuk penyimpan gabah).

"Tidak ada korban jiwa, tetapi mereka hanya memakan harta milik masyarakat seperti padi (Gabah)," katanya.

Seringnya gajah turun ke pemukiman membuat warga cemas karena khawatir menjadi korban amakukan binatang tersebut.

Warga hampir tiap malam melakukan upaya mengusir gajah-gajah liar dengan cara tradisional yakni membakar karbit atau meriam bambu, namun akhir-akhir ini upaya itu sering tidak berbuah hasil.

"Gajah tidak takut lagi dengan suara-suara ledakan karbit atau meriam bambu, kami sudah habis cara," kata Sabi Basyah.

"Kami juga sudah lelah memohon perhatian dari Pemkab Pidie dan Pemerintah Aceh. Sudah sekian kali kami laporkan tetapi tidak ada manfaat yang kami rasakan," sebut lelaki itu.

Menurutnya salah satu cara mengatasi gangguan gajah liar di sana adalah dengan mendirikan Concervation Respons Unit (CRU) di Kemukiman Bangkeh.

(ANT-187*BDA1/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010