Atas instruksi khusus Presiden, saya diminta meninjau langsung kondisi perbaikan pabrik PIM I ini
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qalbi mendorong pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) I di Lhokseumawe, Aceh,beroperasi kembali guna memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani di wilayah tersebut.

"PIM I sempat terhenti cukup lama dan atas instruksi khusus Presiden, saya diminta meninjau langsung kondisi perbaikan pabrik PIM I ini, agar bisa spin up dan berproduksi kembali, guna memenuhi kebutuhan pupuk petani di Provinsi Aceh dalam mengejar target swasembada pangan," ujar Wamentan Harvick dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pabrik Pupuk Iskandar Muda I sempat terhenti produksinya sejak 2012 akibat mandeknya stok bahan baku gas dari Kilang LNG Arun, Lhokseumawe.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PIM Budi Syarif menjelaskan saat ini pabrik PIM II masih beroperasi.

Pabrik PIM II sudah mulai mendapat pasokan bahan baku gas dari kilang LNG PT Medco Lhokseumawe, kendati pun dalam jumlah yang masih terbatas.

"Sekarang ini, kami terus berupaya untuk menjaga kebutuhan stok minimal produksi pupuk urea. Termasuk stok pupuk bersubsidi yang dibutuhkan petani lokal," kata Budi Syarif.

Menurutnya, pabrik PIM I dan II membutuhkan pasokan gas sebesar 50 MMBTU per hari agar bisa beroperasi kembali secara normal.

"Sejak 2009, Kilang Medco sudah menyuplai 20 MMBTU. Dan, mulai 2021 ini, suplainya sudah mencapai kebutuhan maksimal 50 MMBTU," kata Budi Syarif.

Dia mengatakan belakangan ini proyek yang masih dikerjakan oleh perseorannya adalah penyelesaian perbaikan perangkat pabrik yang sudah rusak akibat terlalu lama tak digunakan yang ditargetkan selesai pada akhir 2021.

Baca juga: Pupuk Iskandar Muda kembali produksi pupuk subsidi
Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan jumlah produksi melebihi kebutuhan
Baca juga: Wamentan ajak kaum milenial jadi petani dengan pemanfaatan teknologi

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021