Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat memfokuskan pembenahan dan penanganan daerah rawan banjir pada lima wilayah, yakni Green Garden, Rawa Buaya, Duri Kepa, dan Tegal Alur.

"Kita lakukan beberapa pembenahan di wilayah itu untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto di Jakarta, Minggu.

Uus mengatakan pembenahan itu terdiri dari penambahan kolam embung, perbaikan saluran air yang tersumbat, dan pengadaan pompa air di beberapa titik.

Dia pun mengambil contoh wilayah Rawa Buaya yang dalam waktu dekat akan dipasangkan pompa air stasioner pada beberapa titik.

"Tahun 2021 ada penambahan pompa sekitar kawasan Rawa Buaya untuk mengalirkan air antara perkampungan ke Kali Mokevart," ujar Uus.

Selain itu, beberapa kolam embung dan sumur resapan juga akan ditambah di kawasan Semanan agar genangan yang terjadi segera surut saat hujan deras.

Pihaknya juga akan menambah saluran air dan pengerukan lumpur di beberapa saluran air wilayah Duri Kepa.

Kawasan Green Garden yang paling sering dilanda banjir juga tidak luput dari perhatian Pemkot Jakarta Barat yang berencana membangun pintu air.

Pintu air itu berfungsi mengendalikan banjir akibat pasang permukaan air laut (rob) maupun hujan deras. Pembangunan itu direncanakan akan mulai dilakukan bulan ini.

"Insyaallah pembangunan fisik akan terjadi pada bulan ini. Pembangunan akan berlangsung selama dua tahun," tutur Uus.

Setelah itu, Uus akan memaksimalkan program gerebek lumpur untuk membersihkan saluran air di lima wilayah tersebut.

Saat ditanya jumlah embung dan pompa air yang akan ditambah, Uus belum bisa menjelaskan secara detail.

Yang pasti, lanjut dia, rencana pembenahan itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Untuk data penambahan bisa ditanya ke Kasudin SDA. Yang pasti pembenahan akan dilakukan sebelum musim hujan datang," ucap dia.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat Purwanti Suryandari memastikan 136 mesin pompa air di wilayahnya berfungsi dengan baik untuk mengantisipasi banjir.

Menurut Purwanti, sebanyak 136 pompa air tersebar pada 46 titik rumah pompa di wilayahnya masih berfungsi lantaran dirawat dengan baik.

"Kalau pemeliharaan rutin itu tetap dilakukan operator minimal genset harus dipanasin. Tetap rutin," kata Purwanti saat dihubungi di Jakarta.

Purwanti menuturkan 136 pompa stasioner dan pompa portabel digunakan untuk menyalurkan air.

Purwanti mengungkapkan kondisi air kali di Jakarta Barat lebih tinggi dari air laut sehingga memaksa mesin pompa air harus beroperasi setiap hari.

"Sampai sekarang masih berfungsi dengan baik. Tidak ada banjir bukan berarti tidak pernah digunakan," ungkap dia.

Purwanti memastikan saluran air dan mesin pompa air akan selalu dirawat agar dapat berfungsi maksimal jika banjir kembali terjadi

Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021