Menjadi alat bantu edukasi kesiapsiagaan bencana
Lebak (ANTARA) -
Siswa SMP dan SMA di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten mengenalkan literasi permainan papan yang menggambarkan tentang kesiapsiagaan bahaya tsunami atau board game tsunami ready.
 
Pengenalan permainan itu untuk memberikan pengetahuan kepada pelajar juga warga setempat guna kesiapsiagaan ancaman tsunami," kata Inisiator Gugus Mitigasi Lebak selatan, Abah Lala di Panggarangan Kabupaten Lebak, Senin.
 
Kegiatan pengenalan permainan board game tsunami ready itu dicanangkan UNESCO, IOTIC, PREDIKT Tangguh Indonesia, U-INSPIRE dengan bekerja sama Gugus Mitigasi Lebak Selatan.
 
Permainan tersebut memberikan edukasi yang menarik dan sangat efektif untuk membangun literasi kebencanaan bagi anak-anak usia sekolah.
 
Sebab, permainan itu menjadikan pembelajaran bersama orang tua untuk kesiapsiagaan bencana dengan cara yang seru, ujarnya.
 
"Kami berharap permainan board game tsunami ready bisa dikembangkan di sekolah-sekolah khususnya yang berada dalam zona bencana itu, " katanya menjelaskan.
 
Ia mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan board game tsunami ready terbatas karena memang masih dalam kondisi pandemi.
 
Jadi , jumlah peserta dibatasi hanya 16 siswa dari SMP dan SMA juga melibatkan warga setempat.
 
"Semua peserta itu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, perwakilan PREDIKT Tangguh Bencana Indonesia Avianto Amri mengatakan kegiatan pengenalan board game tsunami ready merupakan sebuah permainan papan yang menggambarkan tentang bahaya tsunami dan kesiapan menghadapi bencana tsunami.
 
Sebab, pesisir Lebak selatan itu merupakan daerah potensi tsunami, sehingga perlu dilakukan upaya pengurangan risiko kebencanaan agar tidak banyak menimbulkan korban jiwa.
 
Pengenalan permainan itu diharapkan pengetahuan kesiapsiagaan tsunami dapat dilakukan berdasarkan draft Panduan Tsunami Ready yang telah dikembangkan oleh BMKG dan UNESCO.
 
"Kami berharap permainan game ini bisa menjadi alat bantu edukasi kesiapsiagaan bencana untuk seluruh kelompok masyarakat baik laki- laki dan perempuan untuk seluruh usia," kata Avianto.

Baca juga: Suwandi guru inspiratif dari desa terisolir

Baca juga: Pelajar Desa Lebaksitu sudah seminggu tidak sekolah akibat terisolir

 Baca juga: PMI dirikan sekolah lapangan di lokasi bencana banjir Lebak

 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021