Jakarta (ANTARA) - Pihak berwenang AS menangkap lebih dari 195.000 migran di perbatasan AS dengan Meksiko pada Agustus 2021, menurut angka pemerintah yang dirilis pada Rabu (15/9), memperdalam tantangan kemanusiaan dan politik yang dihadapi Presiden AS Joe Biden saat ia berjuang untuk mengekang jumlah yang tinggi.

Sementara jumlah penangkapan sedikit menurun dibandingkan dengan Juli, angka itu mewakili peningkatan dibandingkan dengan Agustus 2019 ketika jumlahnya melonjak sebelum pandemi virus corona membatasi migrasi di seluruh dunia. Penangkapan perbatasan telah berada di sekitar angka yang tinggi selama 20 tahun dalam beberapa bulan terakhir.

Meningkatnya penyeberangan perbatasan telah menciptakan masalah politik bagi Biden, seorang politisi Demokrat, dengan para kritikus berpendapat bahwa pembalikannya terhadap kebijakan garis keras dari kebijakan mantan Presiden Republik Donald Trump memicu migrasi. Pakar migrasi mengatakan kemiskinan, kekerasan dan kerawanan pangan adalah faktor yang mendorong para migran meninggalkan Guatemala, Honduras dan El Salvador.

Petugas perbatasan AS masih dengan cepat mengusir hampir semua orang dewasa lajang dan beberapa keluarga yang ditemui di perbatasan di bawah perintah terkait COVID-19 yang diterapkan oleh Trump dan sebagian besar dipertahankan oleh Biden. Petugas juga menemukan lebih banyak para pelintas berulang pada tahun lalu dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir.

Total termasuk 18.534 anak migran tanpa pendamping dan 79.754 anggota keluarga yang bepergian bersama, angka-angka itu menunjukkan. Jumlah orang dewasa lajang sekitar setengah dari jumlah keseluruhan.

Sumber: Reuters.
Baca juga: Protes migran di Meksiko selatan: 'Kami bukan penjahat'
Baca juga: Otoritas Meksiko selamatkan 22 warga asing yang diculik dari hotel
Baca juga: Meksiko minta AS dukung program kesejahteraan untuk kekang migrasi

 

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021