Penerapan prokes sudah ada di angka 65 persen
Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, dipercaya menjadi salah satu pusat pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar - Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD-CPNS) tahun 2021 untuk delapan instansi di Bali yang dinaungi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

"Seleksi berlangsung dari 20 sampai 25 September 2021 yang diikuti 1.911 orang yang terdaftar dalam seleksi ini," kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., di sela-sela peninjauan lokasi seleksi di kampus setempat, Sabtu.

Ia menjelaskan jumlah tersebut terdiri atas formasi dari Undiksha, Universitas Udayana (Unud), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Politeknik Negeri Bali, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bali, Balai Pelestarian Budaya Provinsi Bali, Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, dan LLDIKTI Wilayah VIII.

Seleksi dibagi dalam beberapa sesi dan tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19, baik oleh panitia maupun peserta.

"Ada beberapa persyaratan dan kriteria yang memang harus ditaati oleh panitia, termasuk oleh peserta. Bahwa setiap panitia yang bertugas, mereka sudah lolos dari tes COVID-19, minimal dengan rapid antigen atau swab PCR dan menggunakan aplikasi peduli lindungan. Ini dalam rangka menekan persebaran COVID-19 semakin meluas," tegasnya.

Baca juga: Undiksha raih juara umum Imbasadi 2021

Baca juga: Tim Undiksha: Pendidikan karakter harus dipertahankan dalam daring


Ia menambahkan panitia berupaya mempersiapkan dan melaksanakan seleksi ini secara maksimal. Oleh sebab itu, seluruh hal yang diwajibkan ada kementerian maupun oleh Satgas penanganan COVID-19 akan dilengkapi sebelum seleksi berlangsung.

"Sebagaimana yang disampaikan Satgas COVID-19, penerapan prokes sudah ada di angka 65 persen. Artinya karena ini belum hari H, kita masih ada waktu untuk melengkapi berbagai hal yang diwajibkan Satgas COVID-19," katanya.

Persiapan seleksi mendapat pemantauan dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Jumat (17/9/2021) dan Undiksha dinilai telah melakukan persiapan dengan baik, aspek teknisnya telah diatur, dan apasitas ruangan sudah memperhitungkan jarak antarpeserta berdasarkan protokol pencegahan COVID-19.

Selain itu, Undiksha juga dilihat telah mempersiapkan ruangan khusus bagi peserta yang memiliki gejala gangguan kesehatan. "Kalau terlihat pilek, batuk, itu juga harus dilakukan screening tambahan, sehingga bisa diberikan di ruang berbeda," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa.

Suyasa meminta untuk menunda pelaksanaan ujian bagi peserta yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan diberikan jadwa baru. "Yang positif tidak boleh ikut. Silakan dijadwal kembali," tegasnya.

Sesuai arahan dari Satgas Nasional kepada daerah, diharapkan semua yang terlibat dalam seleksi menggunakan aplikasi PeduliLindungi karena akan menjadi screening awal yang akurat untuk mendeteksi terkonfirmasi COVID-19 atau tidak.

"Akan kelihatan status vaksinasi dan status tes covidnya. Ini juga untuk memastikan keotentikan sertifikat yang dibawa," jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini Kabupaten Buleleng sudah masuk zona kuning atau resiko rendah penyebaran COVID-19. Meski demikian, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, termasuk bagi peserta SKD.

"Prokes tetap ketat supaya kalau bisa minggu depan bisa jadi zona hijau. Jadi bukan berarti baru zonanya lebih aman, lalu abai. Tetapi akan tetap dengan protokol kesehatan yang baik," katanya.

Baca juga: Rektor Undiksha: Guru harus adaptif hadapi generasi digital

Baca juga: Undiksha raih juara pada ajang WSEEC


 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021