Ternate (ANTARA) - Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Maluku Utara (Malut) masih menyiapkan tiga petinju yang nantinya akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX di Papua, di Training Center (TC) Bulungan Boxing, Jakarta.

"Ketiga petinju yang disiapkan meraih medali PON Papua ini masih menjalani TC di Jakarta selama tiga bulan," kata Ketua Pengprov Pertina Malut Jasman Abubakar kepada ANTARA, Minggu.

Menurut dia, tiga petinju Malut yang lolos ke PON ke-XX Papua ini tidak akan kembali ke Ternate setelah menyelesaikan TC di Jakarta, dengan didampingi pelatih Rudi Umboh, dan pada 22 September 2021 langsung diberangkatkan ke Papua.

Jasman mengatakan ketiga petinju yang dinyatakan lolos ke PON Papua itu memiliki prestasi yang sangat gemilang. Salah satunya, yaitu Metrina Nenohai kelas 45 kg putri yang pernah meraih medali emas di Pra PON wilayah tengah-timur pada 2019.

Begitu pula dengan Raul Buamona kelas 52 kg putra yang merupakan peraih medali emas Junior Youth di Bogor pada 2018, serta Aimar 49 kg putra yang pernah meraih perak dalam ajang Junior Youth Bogor. 

Baca juga: Empat petinju Malut pastikan lolos PON Papua 

Sebelumnya, Malut telah meloloskan lima petinju ke PON Papua, tetapi dua petinju lainnya mengundurkan diri, yakni Sunan Agung Amoragam di kelas 56 kg dan petinju putri bernama Salsabilah. 

Sunan Agung Amoragam merupakan satu-satunya petinju berprestasi yang berhasil mempersembahkan medali emas PON untuk Malut di Jawa Barat dan medali perunggu untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018 lalu. Namun ia memilih mundur dari tim Malut untuk PON Papua karena beralih menjadi petinju profesional.

Sementara itu, Ketua KONI Malut Jafar Umar mengungkapkan dari 54 atlet yang ikut dalam 12 cabang olahraga, ada empat atlet yang dinyatakan mundur. Dua atlet itu tidak diberi izin oleh atasan mereka, yakni satu atlet dayung dan satu atlet bulu tangkis. Sedangkan dua atlet lain yang juga absen, yakni petinju putri Salsabilah dan petinju putra Sunan Amoragam. 

Lebih lanjut, ia mengatakan meskipun dengan sarana yang terbatas dan minimnya jam terbang atlet, pihaknya tetap optimistis target masuk peringkat 25 besar dapat tercapai. 

Ia juga menuturkan KONI Malut sempat berencana untuk mempersiapkan atlet mereka melalalui Training Center (TC) di Thailand dan Korea Selatan, namun sayangnya rencana itu tidak dapat direalisasikan karena pandemi COVID-19. 

Baca juga: Wagub Malut lepas kontingen PON menuju Papua 
Baca juga: PON Papua- KONI Malut sediakan Rp1 miliar untuk peraih medali PON 

 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021