Dia menginginkan perjanjian darurat dengan kami untuk mengimpor sejenis makanan yang kurang di Inggris.
Brasilia (ANTARA) - Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Kamis mengatakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memintanya untuk membuat perjanjian “darurat” untuk memasok sebuah produk makanan yang sedang langka di Inggris.

Saat berbicara kepada para pendukungnya lewat siaran web (webcast) mingguan, Bolsonaro tidak menyebut nama produk tersebut, namun dia mengatakan telah menyampaikan permintaan Johnson ke Menteri Pertanian Brazil Tereza Cristina.

“Dia menginginkan perjanjian darurat dengan kami untuk mengimpor sejenis makanan yang kurang di Inggris,” katanya.

Kedutaan Besar Inggris di Brazil membantah pernyataan Bolsonaro dan mengatakan apa yang dikatakan Presiden Brazil itu bukan fakta.

Kantor Kepresidenan Brazil belum menanggapi permintaan klarifikasi tentang produk tersebut.

Lonjakan harga gas alam menyebabkan pabrik pupuk di Inggris tutup dalam beberapa minggu terakhir.

Baca juga: Presiden Brazil jalani isolasi COVID usai hadiri Majelis Umum PBB

Kondisi itu berujung pada kekurangan gas karbondioksida (CO2) yang biasa digunakan untuk membuat bir dan soda serta melumpuhkan unggas dan babi sebelum disembelih.

Pemerintah Inggris tengah berupaya mengatasi kekurangan pasokan daging dan unggas.

Mereka telah memperpanjang dukungan darurat negara dan memperingatkan produsen makanan untuk bersiap menghadapi harga CO2 yang meroket hingga 400 persen.

Para menteri, termasuk Johnson, telah berulang kali mengesampingkan prediksi akan terjadinya kekurangan pasokan untuk menu tradisional Natal, seperti kalkun panggang, kendati para pemasok sudah memperingatkan mereka.

Bolsonaro mengatakan Johnson juga memintanya agar Brazil membantu meningkatkan impor wiski dari Inggris, tetapi dia mengatakan di media sosial bahwa itu urusan bisnis swasta dan bukan urusan pemerintahannya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ketua MA Brazil: Presiden Bolsonaro rongrong pengadilan tinggi
Baca juga: Presiden Brazil kecam Mahkamah Agung, sebut pemilu sebagai lelucon


Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021