Hari ini kita dikumpulkan Bapak Presiden untuk melakukan rapat terbatas tentang ekosistem ketahanan pangan kita. Lebih khusus berkaitan dengan jagung, peternak ayam dan lain sebagainya
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) yang membahas tentang ekosistem ketahanan pangan, bersama menteri terkait di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan rapat terbatas tersebut khusus membahas terkait dengan jagung, peternak ayam, dan lain sebagainya.

"Hari ini kita dikumpulkan Bapak Presiden untuk melakukan rapat terbatas tentang ekosistem ketahanan pangan kita. Lebih khusus berkaitan dengan jagung, peternak ayam dan lain sebagainya," ujar Mentan seusai ratas dengan Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu.

Mentan menyampaikan pemerintah akan menangani ekosistem ketahanan pangan dalam tiga tahap.

Pertama terkait budi daya, yakni bagaimana meningkatkan produktivitas jagung sesuai kebutuhan nasional bahkan melampaui target.

Baca juga: Presiden tugaskan tiga menteri dukung program ketahanan pangan
 
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) usai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo yang membahas topik "Penguatan Ekosistem Pangan" di Istana Merdeka, Rabu (6/10/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Rusman/am.

Kedua yakni memetik sampai mengolahnya dalam proses-proses yang sesuai kebutuhan, dan ketiga mengenai market atau pemasaran.

"Tiga tahap itu yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri, lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian akan lebih main ke budi daya dan bisa meningkatkan produktivitas jagung kita," kata Mentan Syahrul.

Dia juga menyampaikan Presiden Jokowi memberikan perintah secara konkret kepada menteri terkait agar ada pengembangan jagung lebih luas lagi melampaui yang telah ada saat ini.

"Kalau terjadi masalah katakanlah terkait dengan telur dan ayam yang juga melimpah dan harganya turun, beberapa agenda-agenda disiapkan untuk menangani itu. Salah satu agenda permanennya yaitu dibuatkan industri telur yang ada dan seperti itu lah dalam perencanaan yang lain," jelas Mentan.

"Sedangkan di sisi lain bagaimana hasil-hasil ini bisa dijualbelikan dan juga masuk dalam program-program, katakanlah penggunaan dari bansos-bansos, yang memungkinkan untuk itu," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo. 

Baca juga: Presiden Jokowi instruksikan Kementan cari solusi atasi pangan impor

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021