Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo menilai ekonomi syariah di Indonesia akan berkembang dan terus bertumbuh besar seiring semakin tingginya permintaan akan kebutuhan produk dan jasa berbasis syariah.

"Jadi pemerintah sudah melihat perkembangan industri halal sesuatu yang sangat potensial dari sisi ekonomi, tapi juga bagian dari layanan masyarakat untuk berada di kondisi lebih baik menjalankan syariat agamanya," kata Ventje dalam Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Menurut Ventje, penggunaan produk dan jasa yang dilandaskan pada hukum syariah sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia khususnya di kalangan generasi milenial yang merupakan penduduk terbesar di Tanah Air.

Baca juga: Wapres sebut ekonomi syariah sejalan dengan pembangunan berkelanjutan

Namun Ventje mengatakan saat ini Indonesia masih sebatas menjadi konsumen dari produk industri halal yang ada. Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah serius mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dengan membentuk KNEKS.

Ventje menyebutkan beberapa fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu pengembangan industri halal, pengembangan jasa keuangan sosial syariah, dan pengembangan wiraswasta atau pelaku usaha di sektor ekonomi syariah.

Dia mengemukakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia akan menjadi suatu ekosistem yang salin terintegrasi satu sama lain antar berbagai pemangku kepentingan. Di samping itu juga, pemerintah membangun infrastruktur yang dapat mendukung pengembangan industri syariah di Indonesia.

Baca juga: Sekjen MES ajak masyarakat perkuat ekonomi syariah di Indonesia

"Kami berdiskusi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dukungan BRIN luar biasa besar berupaya membangun khusus laboratorium halal, dalam waktu dekat akan muncul di Indonesia," kata dia.

Laboratorium halal akan membuat produk halal untuk berbagai barang yang saat ini diproduksi belum menggunakan bahan baku yang halal, misalnya seperti vaksin, obat-obatan, atau kosmetik.

Selain itu untuk jasa keuangan syariah, kata Ventje, saat ini Indonesia juga sudah memiliki bank syariah besar yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan gabungan dari bank-bank syariah anak usaha BUMN perbankan. Dengan adanya BSI yang termasuk dalam 10 besar bank syariah di dunia, Ventje meyakini jasa keuangan syariah juga akan berkembang.

Ventje juga mengungkapkan strategi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri syariah berlandaskan digital ekonomi agar memiliki daya saing. Berbagai produk berupa barang dan jasa syariah akan dapat diakses lebih mudah melalui lokapasar atau marketplace yang sudah ada saat ini.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021