Keberhasilan lain dari digitalisasi yakni layanan Agen BRILink, di mana pada tahun lalu transaksinya mencapai Rp.800 triliun dan tahun ini kami targetkan transaksinya mencapai Rp.1.000 triliun
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menjadi salah satu perusahaan BUMN sektor jasa keuangan yang mengikuti ajang penilaian INDI 4.0 yang disusun oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk melihat kesiapan transformasi digital industri di Indonesia dalam menghadapi Industri 4.0.

Direktur Keuangan BRI (Persero) Viviana Dyah Ayu R, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa, mengungkapkan partisipasi BRI dalam INDI 4.0 selaras dengan program transformasi yang tengah diusung oleh perseroan atau BRIvolution.

“Journey transformasi BRI dimulai sejak tahun 2016 ketika menyusun blue print-nya, dimulai pada 2018 dan sedianya akan di akhiri di 2022, yang waktu itu kita tetapkan visi BRI ingin menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia and Home to The Best Talent,” kata Vivi.

Ia menjelaskan pada awal pandemi 2020 perseroan melakukan evaluasi terhadap BRIvolution 1.0 dan bertransformasi menjadi BRIvolution 2.0 dengan pemicunya kesulitan-kesulitan atau pun tantangan yang disebabkan oleh dampak dari pandemi.

“Maka kemudian visi BRI disesuaikan, kita ingin menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan transformasi BRI yang berfokus pada area digital dan culture terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kinerja BRI.

Baca juga: Transformasi digital BRI raih dua penghargaan internasional

Transformasi digital fokus pada efisiensi, dengan digitalisasi bisnis proses dan penciptaan value baru melalui new business model. Contoh nyata dari digitalisasi bisnis proses adalah BRISPOT yang memungkinkan tenaga pemasar mikro BRI dapat memproses kredit secara mobile.

Dengan BRISPOT, proses pengajuan kredit mikro BRI meningkat dari semula Rp2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp4 triliun. Selain itu dari sisi proses kredit menjadi jauh lebih cepat, dari semula membutuhkan waktu 2 minggu menjadi rata rata 2 hari, bahkan bisa lebih cepat lagi.

“Keberhasilan lain dari digitalisasi yakni layanan Agen BRILink, di mana pada tahun lalu transaksinya mencapai Rp.800 triliun dan tahun ini kami targetkan transaksinya mencapai Rp.1.000 triliun,” kata Vivi.

Tak hanya itu dari sisi culture, pada pertengahan 2020 yang lalu BRI juga melakukan penyelarasan core value untuk meningkatkan mutu SDM perseroan melalui implementasi AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

“Hasilnya dapat dirasakan bahwa saat ini seluruh insan BRILiaN (Pekerja BRI) menyadari peran pentingnya untuk memberikan makna bagi Indonesia, baik melalui economic value maupun social value,” katanya.

Adapun melalui berbagai program transformasi yang dijalankan, BRI pun optimistis mampu mendapatkan hasil positif pada ajang INDI 4.0.

“Harapannya dengan mengikuti assesment INDI 4.0, BRI bisa menjadi Champion INDI 4.0. Sehingga ke depannya BRI juga bisa menjadi National Lighthouse untuk BUMN sektor finansial di era industri 4.0,” kata Vivi.

Baca juga: BRI hadirkan pengalaman digital baru lewat 1 juta merchant QRIS

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021