Beijing (ANTARA) - Topan Kompasu menerjang wilayah China selatan, sementara banjir telah menewaskan 15 orang di wilayah utara.

Namun kekuatan topan yang bergerak di atas Pulau Hainan melemah saat memasuki Teluk Beibu pada Kamis pagi.

Biro Meteorologi Hainan mencatat topan yang terjadi sejak Rabu (13/4) pukul 15.30 waktu setempat (14.30 WIB) itu berkecepatan 118,8 kilometer.

Otoritas di Provinsi Hainan telah membatalkan sejumlah penerbangan, perjalanan kereta api, dan feri yang terhubung dengan wilayah Provinsi Guangdong.

Baca juga: Setelah banjir, China dilanda Topan In-fa

Sejumlah taman kanak-kanak, sekolahan, lokasi proyek konstruksi, dan objek wisata ditutup sementara pada Rabu (13/10).

Kontrol lalu lintas di sepanjang jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau ditingkatkan, namun semua kapal dilarang melintas di bawahnya.

Sementara itu, banjir di Provinsi Shanxi telah menewaskan 15 orang, sedangkan lima lainnya tidak diketahui nasibnya.

Bencana banjir yang terjadi pada 2-7 Oktober telah menyebabkan kerugian ekonomi hingga mencapai 5 miliar yuan (Rp11 triliun). 

Baca juga: Siklon tropis Kompasu terjang Filipina, 9 orang tewas
Baca juga: Topan Chantu dekati China, Shanghai tunda penerbangan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021