Gus Yahya adalah orang pesantren dan madrasah yang tidak diragukan lagi komitmennya terhadap kemajuan pendidikan bangsa ini.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Lukman Khakim menyatakan kredibilitas K.H. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya teruji untuk memimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Majunya Gus Yahya dalam bursa pencalonan Ketua Umum PBNU adalah tepat dalam kerangka meneruskan regenerasi yang lebih optimal bagi NU ke depan," kata Lukman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Menurut Lukman, Gus Yahya memiliki sederet modal kuat untuk memimpin organisasi keagamaan Islam terbesar di dunia tersebut. Modal itu antara lain bisa diukur dari integritas dan kiprah aktifnya dalam membesarkan NU selama ini.

"Gus Yahya adalah orang pesantren dan madrasah yang tidak diragukan lagi komitmennya terhadap kemajuan pendidikan bangsa ini. Beliau juga mampu menembus batas dunia di luar pesantren, bahkan hingga level global," kata Lukman.

Selain itu, perhatian besar Gus Yahya terhadap pendidikan ini mutlak diperlukan pemimpin NU mendatang sebagai upaya membekali generasi bangsa dengan ilmu pengetahuan serta teknologi yang memadai.

Ia mengemukakan bahwa strategi pengaderan dan program pemberdayaan yang selama ini dijalankan Gus Yahya juga segaris dengan visi dan misi FKDT.

"Kami melihat Gus Yahya adalah sosok berkualitas yang sangat potensial NU ke depan. Kredibilitasnya sudah teruji. Apalagi komitmen beliau untuk tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan politik praktis makin menegaskan totalitasnya menjaga muruah NU," kata Lukman menegaskan.

Melihat beragam modal kapabilitas dan kredibilitas yang dimiliki Gus Yahya tersebut, dia sangat berharap Muktamar Ke-34 NU di Provinsi Lampung pada tanggal 23—25 Desember mendatang bisa aklamasi memilihnya.

Ia juga berharap kepengurusan PBNU ke depan juga makin banyak diisi kaum muda yang memberikan perhatian besar pada bidang pendidikan agar NU bisa lebih berkualitas di tengah tuntutan zaman.

"Berpijak dari tantangan ini, estafet kepemimpinan di PBNU adalah sebuah keniscayaan yang tengah banyak diharapkan banyak kalangan," ujarnya.

FKDT merupakan organisasi tempat berhimpun madrasah diniah (madin) di Indonesia. Organisasi menjadi pilar penting pendidikan dini keagamaan Islam di Indonesia lantaran tidak sekadar forum berkomunikasi, tetapi juga menjadi media merumuskan kurikulum madin.

Ia menyebutkan jumlah madin di seluruh Indonesia saat ini sekitar 86.000. Adapun jumlah santri atau siswa mencapai hampir tujuh juta orang dengan tenaga kependidikan sekitar 870.000 orang.

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021