New Delhi (ANTARA) - India menunda pengiriman vaksin ke mekanisme global COVAX, sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak bisa mempermudah pemberian izin bagi vaksin Covaxin.

Menjelang pertemuan 26 Oktober mendatang guna membahas Covaxin, WHO mengatakan tidak bisa "mengambil jalan pintas" dalam membuat persetujuan untuk vaksin COVID-19 pertama yang dikembangkan oleh India itu.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters pada Selasa bahwa India belum mengonfirmasi pasokan apa pun ke COVAX, meskipun menteri kesehatannya berjanji bulan lalu untuk memenuhi komitmennya kepada COVAX hingga Desember.

Sumber yang mengetahui tentang pembicaraan ekspor itu menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara tentang masalah tersebut.

Serum Institute of India (SII), produsen vaksin terbesar di dunia, memiliki kontrak untuk memasok ratusan juta dosis versi berlisensi dari vaksin AstraZeneca ke COVAX dan negara-negara lainnya seperti Bangladesh.

Baca juga: Stok vaksin COVID cukup, tapi banyak orang India lewatkan dosis kedua

Produksi vaksin perusahaan itu meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak April dan mencapai 220 juta dosis per bulan saat ini.

Pasokan COVAX yang tertunda dapat mengganggu upaya inokulasi di banyak negara Afrika yang mengandalkan fasilitas tersebut untuk pasokan vaksinnya.

Pejabat pemerintah India mengatakan mereka yakin WHO akan segera menyetujui daftar penggunaan darurat untuk Covaxin, yang menyumbang 11 persen dari 990 juta dosis vaksin yang diberikan di India, dengan sisanya sebagian besar dari AstraZeneca.

Beberapa minggu lalu, kepala eksekutif SII Adar Poonawalla mengatakan kepada surat kabar Telegraph bahwa perusahaan itu akan memulai kembali ekspor ke COVAX pada Oktober.

Baca juga: India anjurkan vaksin COVID-19 lokal bagi anak di bawah 12 tahun

"Awalnya pasokan ini akan kecil, tetapi pada Januari 2022, setelah kami memenuhi permintaan domestik ... kami akan melihat volume besar masuk ke COVAX," ujar dia.

Sebelum India menghentikan pengiriman vaksin ke luar negeri pada April untuk memenuhi permintaan domestik, India menyumbangkan atau menjual lebih dari 66 juta dosis vaksin COVID-19, termasuk Covaxin.

Pembuat vaksin terbesar di dunia itu melanjutkan ekspor vaksin COVID-19 bulan ini untuk pertama kalinya sejak April.

India telah mengirim sekitar 4 juta dosis vaksin ke negara-negara tetangga seperti Bangladesh dan Iran, tetapi tidak untuk COVAX.

Sumber: Reuters

Baca juga: India izinkan uji coba vaksin Novavax untuk anak usia 7-11 tahun
Baca juga: India akan produksi vaksin Cadila anti COVID-19

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021