Samarinda (ANTARA) - Banjir yang melanda Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur sejak Senin (19/10) belum juga surut dan di beberapa bagian kota tinggi genangan air malah naik pada Kamis.

Di kawasan Jalan dr. Sutomo Samarinda, tinggi genangan air naik sekitar 10 cm menjadi kurang lebih 50 cm sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas kendaraan di daerah perempatan Lembuswana.

Hanya pengguna kendaraan roda empat tertentu yang berani melintasi daerah itu. Pengendara kendaraan roda dua memilih putar balik dan mencari jalur yang lebih aman dilalui.

"Di perumahan kami, Griya Mukti, air mengalami kenaikan lebih dari 20 cm dan saat ini ketinggian air rata-rata mencapai pinggang orang dewasa, sehingga sejumlah akses masuk menuju perumahan ditutup portal dan hanya warga yang boleh masuk," kata Supriono, warga perumahan Griya Mukti.

Banjir juga masih meliputi daerah perumahan Bengkuring di Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara. Genangan air di daerah itu tingginya sampai satu meter lebih.

Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Hambali mengatakan bahwa dapur umum sudah didirikan di kompleks perumahan Bengkuring dan Pemerintah Kota Samarinda telah menyalurkan bantuan 500 kg beras.

"Jumlah pengungsi banjir juga mengalami kenaikan. Hingga sore hari tadi ada penambahan 80 pengungsi di sejumlah lokasi yang telah disiapkan," katanya.

Hambali mengemukakan bahwa kenaikan tinggi genangan air di beberapa bagian Kota Samarinda kemungkinan terjadi karena tinggi muka air Sungai Mahakam meningkat.

"Debit air di Waduk Benanga sebagai tempat penampungan air di wilayah Kota Samarinda masih stabil di angka 90 cm dan hujan pun tidak turun lebat, sehingga diprediksi kenaikan air disebabkan (air) sungai tengah pasang," katanya.

Ia mengimbau warga mewaspadai kemungkinan hujan lebat turun lagi dan memperparah genangan di daerah permukiman.

"Bagi warga yang merasa tempat tinggalnya sudah tidak aman, kami sarankan untuk segera menghubungi tim kami atau relawan di lapangan agar segera dievakuasi," kata Hambali.

Baca juga:
Banjir di Kota Samarinda berdampak pada 9.444 warga
Dinsos Kaltim turunkan tim Tagana bantu korban banjir Samarinda

Pewarta: Arumanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021