Global supply disruption yang lebih panjang, telah menimbulkan kenaikan harga seperti harga-harga energi, serta memicu terjadinya inflasi
Jakarta (ANTARA) - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan kondisi stabilitas sistem keuangan pada triwulan III-2021 dalam kondisi normal, yang dipicu oleh membaiknya penanganan kasus COVID-19.

"Kondisi stabilitas sistem keuangan pada triwulan III-2021 berada dalam kondisi normal seiring dengan penurunan signifikan kasus COVID-19," kata Menteri Keuangan selaku Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Dalam jumpa pers tersebut ikut hadir anggota KSSK yaitu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Sri Mulyani memaparkan penurunan kasus harian COVID-19 tersebut memungkinkan terjadinya pelonggaran penerapan PPKM yang berimplikasi pada mulai pulihnya aktivitas ekonomi domestik.

Pemulihan aktivitas ekonomi tersebut terlihat dari berbagai indikator yang terekam hingga September 2021 seperti PMI manufaktur yang mulai masuk ke zona ekspansif serta indeks mobilitas penduduk, indeks belanja masyarakat, penjualan kendaraan bermotor, penjualan semen dan konsumsi listrik yang mulai tumbuh.

"Kasus harian telah menunjukkan penurunan sejak awal Agustus 2021. Perkembangan ini mendorong pelonggaran aktivitas masyarakat atau PPKM, sehingga aktivitas ekonomi secara bertahap makin pulih," kata Sri Mulyani.

Baca juga: KSSK: Stabilitas sistem keuangan normal lanjutkan pemulihan

Meski demikian ia mengatakan KSSK akan terus mewaspadai risiko dari kondisi global yaitu munculnya gelombang varian baru COVID-19, ketimpangan distribusi vaksin, serta gangguan pada suplai global yang bisa meningkatkan tingkat inflasi.

"Global supply disruption yang lebih panjang, telah menimbulkan kenaikan harga seperti harga-harga energi, serta memicu terjadinya inflasi," kata Sri Mulyani.

Kondisi itu yang membuat lembaga multilateral seperti OECD maupun IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2021 masing-masing dari 5,8 persen dan 6 persen, menjadi 5,7 persen dan 5,9 persen.

Oleh karena itu Sri Mulyani mengatakan pemerintah bersama BI, OJK dan LPS selaku KSSK akan terus menjaga serta mendukung momentum pemulihan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan.

Rapat KSSK untuk asesmen terhadap kondisi fiskal, moneter dan sektor keuangan pada triwulan III-2021 ini telah berlangsung pada Senin (25/10) dan merupakan rapat KSSK yang terakhir pada 2021.

Baca juga: KSSK: Stabilitas sistem keuangan triwulan I normal tunjukkan pemulihan
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021