Semarang (ANTARA) - Puluhan pemuda yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Kota Semarang, Kamis, untuk mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Di antara mereka ada yang mengenakan pakaian adat daerah Papua, Makassar, Lampung, Bali, Jawa, Kalimantan, Palembang, dan Medan.

"Senang sekali, setelah sekian lama kami tidak tampil di muka umum dengan pakaian adat, hari ini kami tampil. Bangga sekali rasanya," kata Reformanda, mahasiswa asal Kalimantan yang mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenakan pakaian adat Aceh saat memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

"Ini baju adat Aceh, dan ternyata mereka punya banyak desain dan terus dikembangkan," katanya usai upacara dengan peserta terbatas yang dilaksanakan mengacu pada protokol kesehatan.

"Karena saya tanya, ini ternyata bukan desain baju adat dulu, tapi dikembangkan. Ini menarik, tidak hanya diuri-uri (dijaga), tapi terus dikembangkan. Ini motifnya bambu muda, filosofinya katanya tumbuh bersama," ia menambahkan.

Gubernur senang melihat para peserta upacara mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing, menunjukkan bahwa adat istiadat serta kebudayaan Indonesia sangat kaya dan beragam.

"Ini luar biasa, semoga kita semua tetap menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.

Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, Ganjar mengatakan, anak-anak muda menghadapi tantangan yang lebih berat akibat pandemi COVID-19. Namun dia yakin mereka bisa mengatasinya.

"Saya yakin, anak muda memiliki kreativitas dan inovasi untuk mencari jalan keluar. Kemarin saya ketemu dua anak muda lulusan Manchester yang berhasil membuat inovasi drone di bidang pertanian. Tentu masih banyak anak muda lain yang berprestasi, mereka anak-anak hebat yang akan membawa kemajuan negara," katanya.

Ganjar berharap pemuda Indonesia terus berkreasi dan menghadirkan solusi.

"Banyak potensi yang bisa dikembangkan, kreativitas dan intelektual mereka tentu tidak bisa dibantah. Dan yang paling penting, terus jaga persatuan dan kesatuan bangsa, tetap menghormati antarsesama," katanya.

Baca juga:
Bendera Merah Putih raksasa dibentangkan di Jalan Kramat Raya
Joko Pinurbo lelang puisi rayakan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda

 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021