Masyarakat diimbau jangan panik sebab stok BBM aman dan tidak terjadi kelangkaan sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.
Sorong (ANTARA) - Kepolisian Resor Sorong Kota, Papua Barat, menurunkan personel untuk mengawasi pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU karena terjadi antrean panjang kendaraan bermotor sejak Jumat (5/11) akibat masyarakat termakan isu kelangkaan.

Kapolres AKBP Ary Nyoto Setiawan di Sorong, Senin, telah memerintahkan Kabag Ops menurunkan personel ke setiap SPBU untuk mengawasi aktivitas pengisian BBM di daerah setempat.

Antrean panjang kendaraan di SPBU, ditambah lagi isu kelangkaan, lanjut dia, masyarakat setempat sempat panik.

Setelah dicek di Pertamina, kata Kapolres, ternyata stok BBM untuk daerah ini aman dan tidak ada kelangkaan. Bahkan, setiap hari suplai dari terminal BBM ke SPBU berjalan dengan lancar serta penambahan kuota BBM.

Oleh karena itu, Kapolres mengimbau masyarakat setempat agar jangan panik sebab stok BBM aman dan tidak terjadi kelangkaan sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.

Kapolres memastikan bahwa setiap hari SPBU akan melayani masyarakat sehingga tidak perlu panik yang menimbulkan antrean panjang kendaraan bermotor di setiap SPBU.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga telah berpatroli terhadap pengecer yang memanfaatkan situasi untuk menjual BBM dengan harga yang tinggi.

Pada kesempatan itu dia juga menghimbau seluruh warga setempat agar tidak memanfaatkan situasi ini untuk menjual BBM dengan harga yang tidak wajar serta melakukan penimbunan.

"Kami telah mengamankan 21 pengecer yang menjual BBM dengan harga yang tidak wajar. Kami terus melakukan patroli dan berharap agar masyarakat tidak penjual BBM dengan harga yang tidak wajar dalam situasi seperti ini," katanya.

Baca juga: Pertamina minta masyarakat Sorong jangan percaya info kelangkaan BBM

Baca juga: Anggota DPR minta Pemerintah tingkatkan pengawasan distribusi BBM

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021