Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap pemerintah memperbanyak pendidikan vokasi pada era Revolusi Industri 4.0.

“Sebab sekarang dituntut semakin banyak lulusan berketerampilan daripada tenaga profesional,” ujarnya, di sela kunjungan kerja ke Surabaya, Kamis.

Menurut dia, Indonesia harus sudah memiliki langkah-langkah teknis mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil mengisi dunia usaha dan dunia industri melalui pendidikan tinggi berbasis pendidikan vokasi.

Indonesia, kata LaNyalla, memerlukan keberimbangan dalam hal penyediaan tenaga terampil melalui pendidikan vokasi dan pendidikan profesional.

Keduanya, menurut dia, dibutuhkan untuk menekan laju pertambahan jumlah pengangguran terselubung dari jumlah lulusan pendidikan tinggi.

Sampai sekarang, lanjut dia, belum terlihat ada gerakan masif dalam merombak format pendidikan tinggi, dari pendidikan profesional akademis yang sudah banyak untuk kemudian diubah menjadi pendidikan vokasional.

“Selama ini pendidikan vokasi relatif sedikit. Oleh karena itu perlu adanya pembaruan regulasi yang memungkinkan penyediaan pendidikan tinggi vokasi yang lebih besar agar kebutuhan dunia industri dan dunia usaha terpenuhi,” ucapnya.

LaNyalla ingin agar penyerapan tenaga ahli dan terampil nantinya dipenuhi dari lulusan dalam negeri, bukan malah mendapatkan dari luar negeri.

“Kebutuhan dalam negeri besar, jangan sampai diisi oleh tenaga ahli dari luar. Prinsipnya di Tanah Air sendiri, kita adalah tuan rumah, bukan tamu. Makanya di situlah perlunya bekal keterampilan yang sesuai,” katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021