Batam (ANTARA) - Rombongan Pakar Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Nasional melakukan survei penanganan kasus COVID-19 di daerah industri di Kota Batam, Kepri, Senin (22/11).

Dalam kunjungan utnuk melakukan survei tersebut, para pakar Satgas COVID-19 Nasional disambut Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Wakilnya Amsakar Achmad di kantor wali kota di Jalan Engku Puteri, Kecamatan Batam Kota.

"Kita tak boleh berhenti, sosialisasi kepada masyarakat harus selalu dilakukan. Bagaimanapun juga, pandemi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi ekonomi hingga sosial budaya," kata salah seorang pakar Satgas COVID-19 Nasional Brigjen Pol (Purn) Hartono.

Baca juga: Hasil survei epidemiologi kekebalan tubuh COVID-19 Batam 70,1 persen

Hartono menyatakan penanganan pandemi tidak bisa dilakukan hanya sebagian elemen. Namun, harus secara bersama antara pemerintah, masyarakat dan elemen lainnya. Apalagi, menjelang Natal dan Tahun Baru, mobilitas masyarakat cukup tinggi, sehingga semua pihak harus kompak mengantisipasi agar jangan sampai terjadi gelombang ketiga COVID-19

"Melihat kondisi Batam saat ini, saya yakin Pak Rudi dan jajaran dapat mencegah ancaman lonjakan COVID-19 akhir tahun," sebutnya.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan kerja kolektif semua pihak sudah terjalin sejak awal. Sinergi ini menjadi kunci penanganan COVID-19. "Kami dan Forkopimda sangat kompak dan didukung oleh masyarakat," ucapnya.

Rudi menceriterakan pada awal COVID-19 masuk ke Batam, ia mengambil keputusan yang juga disetujui semua pihak agar industri tidak ditutup. Dengan demikian, penanganan COVID-19 tetap berjalan begitu pula dengan kegiatan industri. "Dari awal saya tak pernah karantina wilayah, antara kesehatan dan ekonomi harus sama-sama jalan," katanya.

Terkait penanganan COVID-19, lanjutnya, pemkot maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam juga bahu membahu, dari menyiapkan infrastruktur penanganan, ikut melakukan sosialisasi, hingga penanganan dampak dengan memberikan bantuan sembako kepada masyarakat. "Kami juga siapkan rusun pemkot maupun BP Batam," ujar Rudi yang juga Kepala BP Batam.

Selain itu, lanjut dia, TNI-Polri juga ikut aktif dalam pencegahan dan penanganan COVID-19. Juga melibatkan seluruh elemen dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pengusaha dan lainnya.

Baca juga: Pemkot Batam ambil sampel 450 warga survei kekebalan terhadap COVID-19

Baca juga: Batam kembali nihil tambahan kasus COVID-19


Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menambahkan bentuk keseriusan penanganan COVID-19 juga dengan membentuk posko PPKM berskala mikro hingga RT/RW. Total yang terbentuk hingga 3.800 posko. "Jumlah ini sama dengan 87 persen dari jumlah RT/RW se-Kota Batam," ujar Amsakar.

Menurutnya, petugas posko melibatkan RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas hingga tokoh setempat. Mereka melakukan monitoring di wilayah masing-masing.

Bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan oleh petugas diinformasikan kepada Puksesmas, kemudian dibawa ke pusat isolasi terpadu di Asrama Haji untuk yang OTG, dan rumah sakit bagi pasien bergejala. "Kita melibatkan semua elemen, makanya COVID-19 di Batam terus melandai," ucap Amsakar.

Pewarta: Ogen
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021