Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menegaskan Indonesia memiliki posisi penting dalam kepemimpinan atau keketuaan G20 tahun 2022.

Hal itu disampaikan Moeldoko saat memberikan sambutannya pada Forum Tematik Bakohumas, "Menuju Keketuaan G20 Indonesia" di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa.

“Jadi Indonesia ditunjuk menjadi ketua G20 sangat penting. Karena Indonesia adalah negara berkembang pertama yang mengemban keketuaan ini, maka posisi kita yang berada di antara negara-negara berkembang dan rentan, diharapkan bisa membawa suara aspirasi ke negara anggota G20,” kata dia.

Baca juga: Moeldoko ajak semua pihak fokus perkuat komunikasi G20

Moeldoko menyatakan negara-negara berkembang dan rentan sangat berharap kepemimpinan Indonesia pada kepemimpinan G20 ini dapat mendorong berbagai hal. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas bahwa Indonesia harus dapat mempengaruhi negara-negara G20 agar kepentingan-kepentingan neraga berkembang dan rentan ini bisa disampaikan dengan baik.

“Indonesia menyanggupi untuk mengambil alih kepemimpinan G20 pada 2022 mendatang dari India, maka kita harus menunjukkan bahwa Indonesia bisa menyelenggarakannya dengan sungguh-sungguh baik, apalagi ada sejumlah catatan atas penyelenggaraan yang terjadi di Italia, maka kita harus lebih baik, meski tantangan akibat dampak pandemi begitu besar,” kata Moeldoko.

Baca juga: Menyongsong keketuaan Indonesia di G20

Pada 2023, Indonesia akan menjadi ketua ASEAN menggantikan Kamboja.

Indonesia, dikatakan Moeldoko, harus dapat membawa kepentingan negara berkembang kepada negara-negara anggota G20, yang menguasai sekitar 82 persen ekonomi dunia, 80 persen investasi Global, 70 persen perdagangan internasional dan 66 persen populasi dunia ada pada negara G20.

Untuk itulah, Jokowi dalam rapat internal terkait persiapan kepemimpinan G20 menekankan pentingnya strategi komunikasi yang masif baik di dalam negeri maupun internasional, untuk membangun kepercayaan kepada Indonesia.

Baca juga: Moeldoko: Publik harus tahu alasan Indonesia jadi ketua G20

“Pidato Bapak Presiden harus menjadi pedoman kita semuanya, harus kuat di dalam dan keluar, agar arus informasi itu betul-betul bisa bergerak masif dan dinamis,” ujar Moeldoko.

Terakhir, dia menekankan pentingnya komunikasi publik yang masif dan terkoordinasi, mengingat pada 2022 Indonesia akan memasuki tahun politik menuju pemilu 2024, sehingga diprediksi ruang publik sudah terisi dengan pembicaraan politik.

“Maka penting membangun alur komunikasi publik yang baik, di samping kita berharap kepemimpinan G20 Indonesia ini akan menjadi tinggalan besar bagi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sehingga merupakan misi besar,” tutur dia.

Baca juga: Solusi dua pilar pajak digital beri kepastian pemajakan di Indonesia

Juga hadir dalam acara ini Menteri Komunikasi dan Informastika, Johnny G Plate dan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong.

Hadir pula dalam acara ini Asisten Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Multilateral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Ardiyanto, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta G20 Kementerian Luar Negeri, Hari Prabowo, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Keuangan, Wempi Saputra, dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia, Doddy Zulverdi.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021