Pemkab mewajibkan pengusaha segera memperbaiki kondisi pengairan di wilayah Galunggung termasuk membuat filterisasi bagi kepentingan masyarakat.
Tasikmalaya  (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mendesak pengusaha penambangan pasir untuk segera melakukan perbaikan kondisi pengairan di kawasan kaki Gunung Galunggung.

"Para pengusaha harus segera memenuhi pemintaan masyarakat yang mengeluhkan kondisi air keruh," kata Sekda Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Abdul Kodir saat melakukan pemanggilan sejumlah pengusaha pasir besi, Kamis.

Masyarakat kaki Gunung Galunggung yang menuduh buruknya kualitas air akibat aktivitas penambangan pasir, sehingga masyarakat kesulitan memperoleh air bersih.

Bahkan masyarakat kaki Gunung Galunggung mengeluhkan usaha perikanannya banyak ikan yang mati karena air yang dialiri dari sungai kualitasnya sudah buruk.

Dikatakan Abdul, para pengusaha ternyata tidak keberatan dengan permintaan masyarakat dan bersedia mengikuti aturan dan keinginan pemerintah untuk melakukan perbaikan kondisi pengairan.

"Makanya Pemkab mewajibkan pengusaha segera memperbaiki kondisi pengairan di wilayah Galunggung termasuk membuat filterisasi bagi kepentingan masyarakat," kata Abdul.

Terkait tuntutan lain masyarakat kaki Gunung Galunggung untuk dibuatkan portal jalan agar tidak dilintasi truk angkutan pasir sebagai penyebab rusaknya jalan, dijelaskan Abdul masih dalam kajian yang dilakukan pemerintah.

Timbulnya berbagai tuntutan dari masyarakat kaki Gunung Galunggung, seperti mengharapkan adanya perbaikan jalan rusak, Abdul mengungkapkan pemerintah akan segera melakukannya sesuai dengan yang disampaikan Bupati Tasikmalaya.

"Dengan adanya kesanggupan dari pengusaha, kami optimis permintaan masyarakat dapat direalisasikan," katanya.

Sementara itu pemanggilan para pengusaha penambangan pasir setelah ribuan warga kaki Gunung Galunggung melakukan unjuk rasa berkali-kali menuntut pemerintah daerah segera memperbaiki jalan dan kondisi air yang keruh dampak dari aktivitas penggalian pasir.

(KR-FPM)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011