Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta pemerintah daerah (pemda) segera mendata kerusakan rumah warga akibat gempa dengan magnitudo 6,6 yang terjadi di wilayah Provinsi Banten pada Jumat (14/1).

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers BNPB yang diterima di Jakarta, Minggu, Suharyanto meminta pemerintah daerah mendata rumah warga yang rusak akibat gempa serta tingkat kerusakannya agar pemerintah bisa menyalurkan bantuan dana perbaikan rumah.

"Mohon nanti segera didata dan diverifikasi ulang ya agar mereka (warga terdampak) dapat segera kita bantu dan dukung untuk pemulihan," katanya.

Kepala BNPB pada Sabtu (15/1) meninjau daerah yang terdampak gempa di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Dia antara lain meninjau Gedung UPT Puskesmas DTP Sumur di Jalan Raya Taman Nasional Ujung Kulon, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur. Beberapa bagian dari bangunan puskesmas itu rusak akibat gempa.

"Kami berharap dapat segera dibenahi agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilaksanakan," katanya.

Selama di Pandeglang, Kepala BNPB juga mengecek kondisi rumah warga yang rusak akibat gempa serta berdialog dengan warga di Desa Cigeulis, Kecamatan Cigeulis.

Dia menekankan pentingnya penggunaan konstruksi yang tahan terhadap gempa dalam perbaikan rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa.

"Bangunan harus dibuat kokoh agar tahan gempa bumi," kata Suharyanto.

Baca juga:
Gempa menyebabkan 1.699 rumah rusak di Pandeglang
33 kali gempa susulan terjadi setelah gempa Banten

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022