Jakarta (ANTARA) - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) melaporkan telah mendanai pengadaan tanah untuk membangun ruas jalan tol senilai Rp79,3 triliun sejak 2016 hingga 14 Januari 2022.

Dengan realisasi tersebut, pembayaran pengadaan lahan untuk pembangunan ruas jalan tol mencapai 89,06 persen dari total alokasi, dan sudah sebanyak 101.654 bidang tanah terbebaskan dengan luas 133,39 juta meter persegi (m2).

Dalam akun instagram resmi LMAN di Jakarta, Rabu, lembaga ini menyebutkan bahwa proyek pendanaan lahan tersebut dibayarkan LMAN melalui skema pembayaran langsung dan dana talangan.

Ruas jalan tol yang didanai itu antara lain Bogor Ring Road, Kunciran- Serpong, Cengkareng - Batu Ceper- Kunciran, Jakarta Cikampek II Sisi Selatan Sunter - Pulogadung, Ciawi - Sukabumi- Ciranjang - Padalarang, Cileunyi - Sumedang- Dawuan, Soreang - Pasir Koja, serta Kertosono - Mojokerto.

Selain untuk pembangunan ruas jalan tol, pendanaan Badan Layanan Umun (BLU) negara tersebut juga diberikan untuk pembangunan jalur kereta api yang telah mencapai Rp2,69 triliun atau sebesar 81,87 persen dari total alokasi untuk pembebasan 6.348 bidang tanah seluas 6,82 juta m2.

Jalur kereta api yang telah didanai adalah KA Makassar - Parepare, LRT Jabodebek, Solo Balapan- Kedungbanteng, KA Purwokerto Kroya, KA Akses Bandara Adi Soemarmo, KA Jombang- Wonokromo, KA Bogor - Sukabumi, KA Yogyakarta, Kulon Progo, KA Rantau Prapat - Duri Dumai, serta KA Tebing Tinggi - Kuala Tanjung.

Selain itu, LMAN juga telah mendanai pembebasan lahan proyek pembangunan bendungan senilai Rp7,95 triliun dengan realisasi pembayaran sebesar 68,55 persen untuk 27.191 bidang tanah seluas 68,3 juta m2.

Sementara, untuk pengadaan tanah proyek pembangunan irigasi telah mencapai Rp541 miliar dengan realisasi pembayaran sebesar 69,09 persen dari total alokasi, sehingga sebanyak 5.500 bidang tanah seluas 4,86 juta m2 telah terbebaskan.

Tak hanya itu, LMAN turut mendanai pengadaan pembebasan tanah untuk proyek pembangunan pelabuhan senilai Rp792 miliar, atau sama dengan 93,14 persen dari total alokasi, yang telah digunakan untuk 581 bidang tanah seluas 3,01 juta m2, di antaranya adalah proyek Pelabuhan Patimban.

Untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, pendanaan pengadaan tanah yang dilakukan LMAN mencapai Rp85 miliar atau 81,66 persen untuk pembebasan 28 bidang tanah seluas 65.167 m2, yang salah satunya adalah untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Terdapat pula pengadaan tanah untuk proyek pembangunan air baku senilai Rp15 miliar atau 19,41 persen dari total alokasi untuk pembebasan 121 bidang tanah seluas 64.682 m2.
Baca juga: LMAN raih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi
Baca juga: LMAN danai pengadaan tanah ruas jalan tol hingga Rp76,96 triliun
Baca juga: LMAN: Aset negara bisa disewa dengan fleksibel

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022