Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Digital Talent Scholarship (DTS) 2022 di Jawa Tengah untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) digital yang unggul dan berkualitas.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyatakan pelaksanaan DTS 2022 melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menyiapkan masyarakat digital Indonesia 2045.

“Capaian Program DTS 2021 dari 34 Provinsi se-Indonesia sebanyak 109.917 peserta. Dari data capaian program DTS 2021, Provinsi Jawa Tengah berada dalam urutan 14, sebanyak 7.746 peserta. Tahun ini Kominfo menargetkan sebanyak 20.000 peserta pelatihan,” jelasnya dalam Launching Digital Talent Scholarship 2022 Provinsi Jawa Tengah di Surakarta dikutip dalam siaran persnya, Kamis.

Hary menjelaskan Program DTS 2022 secara nasional menargetkan 200.000 peserta.

Program itu terdiri dari beberapa akademi yang menyediakan beasiswa pelatihan digital dengan target sasaran yang berbeda.

“Ada targetnya masyarakat umum untuk kewirausahaan digital melalui Digital Entrepreneurship Academy. Ada pula Thematic Academy dengan tujuan menyiapkan keahlian praktis salah satunya untuk pelaku UMKM,” kata Hary.

Program DTS 2022 juga menyediakan sertifikasi yang diperuntukkan profesional, mahasiswa dan SMK.

Baca juga: Kominfo perkuat SDM digital melalui desain yang adaptif dan visioner

Baca juga: Kominfo teruskan program pengembangan talenta digital di 2022


Kepala Balitbang SDM Kementerian Kominfo itu menyatakan pihaknya juga menyiapkan Digital Leadership Academy, untuk membekali pimpinan lembaga dan perusahaan dengan keahlian digital.

“Targetnya praktisi tingkat pimpinan sebanyak 400 peserta pelatihan,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan digitalisasi UMKM di Jawa Tengah telah dilakukan melalui Program Ruang Lingkup Digital (RONDI) dan UMKM Virtual Expo (UVO).

Ada pula promosi melalui media sosial dinas, produk UKM kuliner bekerja sama dengan marketplace Go-Food VIP Banner, hingga melalui promosi langsung oleh Gubernur Jawa Tengah lewat “Lapak Ganjar”.

Menurut Ganjar, hal itu dilakukan agar pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan pemasaran produk.

“Saatnya pelaku UMKM ikut perkembangan zaman. Kurangi pemasaran produk secara tradisional, sekarang harus melek digital,” tegasnya.

Ganjar pun menilai pemanfaatan teknologi digital sudah saatnya dilakukan karena akan bisa memacu kreasi dan inovasi. Ia pun siap mendukung program- program inovasi untuk menyiapkan SDM Jawa Tengah agar bisa cakap dari segi digital.

“Di Jawa Tengah, 26,536 juta dari total populasi 37,5 juta jiwa. Pengguna internet Jateng tertinggi kedua setelah Jawa Barat. Ini harus dimanfaatkan, karena digitalisasi memunculkan kreasi dan inovasi,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ganjar mengapresiasi pelaksanaan DTS 2022 dan berharap kolaborasi itu akan bisa meningkatkan kemampuan pelaku UMKM. Dengan demikian, UMKM di Jawa Tengah bisa memiliki potensi pasar dan pengembangan bisnis dengan lebih baik lagi.

"Di awal tahun kita langsung gas pelatihan 30 ribu calon enterpreneur. Bekerjasama dengan Kementerian Kominfo, kita luncurkan program Digital Talent Scholarship 2022 yang mulai kick off di Surakarta hari ini. Mereka inilah calon-calon pengusaha yang akan turut mewarnai perkembangan dunia digital di Jawa Tengah dan Indonesia," tutup Ganjar.

Baca juga: Microsoft dan Telkom bermitra asah 3.000 talenta digital

Baca juga: Tokocrypto dukung program Kampus Merdeka Kemendikbudristek

Baca juga: Pandemi dorong peningkatan pesat adopsi layanan dan talenta digital

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022