Jakarta (ANTARA) - Tujuh perguruan tinggi dari Indonesia dan tiga perguruan tinggi dari Uni Eropa mendapatkan hibah penguatan kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi dari Erasmus+ Uni Eropa dengan nama program Indonesia Higher Education Leader ( iHiLead).
 

“Program iHiLead sangat selaras dengan kebutuhan pengembangan kualitas kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi di Indonesia. Pimpinan perguruan tinggi di Indonesia umumnya berasal dari kalangan akademisi (dosen) yang sebagian belum memiliki kompetensi ataupun pelatihan manajerial,” ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
 

Tujuh perguruan tinggi Indonesia tersebut adalah President University, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran dan STIE Malangkucewara. Sementara, tiga perguruan tinggi asing terdiri dari University of Gloucestershire, International School for Business and Social Studies (ISBSS) dari Slovenia, dan University of Granada dari Spanyol.
 

Tujuh perguruan tinggi Indonesia tersebut mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi di University of Granada, Spanyol mulai 26 hingga 30 September 2022.
 

Tjitjik menambahkan kepemimpinan yang kuat sangat dibutuhkan dalam mengembangkan perguruan tinggi agar mampu menjadi perguruan tinggi kelas dunia.

Baca juga: Dirjen Dikti dorong lebih banyak mahasiswa studi di luar negeri

Baca juga: Indonesia butuhkan lebih banyak peneliti farmasi, sebut Dirjen Dikti



 

Saat ini Indonesia baru memiliki empat perguruan tinggi yang masuk top 500 QS Rangking yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Institut Pertanian Bogor.

Tjitjik berharap melalui program iHiLead akan muncul calon pimpinan perguruan tinggi yang berkualitas dan inovatif.
 

“ Program iHilead diharapkan tidak hanya dapat memunculkan calon pimpinan perguruan tinggi kelas dunia dari tujuh perguruan tinggi anggota konsorsium iHiLead, namun mampu memberikan manfaat bagi calon pimpinan perguruan tinggi lain di Indonesia," katanya.

Satu dari tujuh perguruan tinggi anggota iHiLead dapat membimbing tujuh atau lebih perguruan tinggi lainnya. Program ini diharapkan dapat menghasilkan multi player effect, imbuhnya.
 

Ia juga memberikan apresiasi kepada University of Granada yang telah menjadi mitra terbaik Ditjen Diktiristek pada tahun 2021 dalam program Indonesian Internasional Mobility Awards (IISMA). Tjitjik berharap program IISMA tahun ini di University of Granada dapat berjalan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

 Tjitjik bersama delegasi Indonesia lainnya juga berkesempatan mengunjungi mahasiswa IISMA di asrama kampus University of Granada.
 

Perwakilan University of Granada Irene Pedreira Romero, mengatakan bahwa University of Granada menyambut baik kedatangan delegasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama tujuh perguruan tinggi Indonesia anggota konsorsium iHilead.
 

Irene menjelaskan bahwa program iHilead sangat penting untuk menjawab tantangan kemampuan kepemimpinan dan manajerial perguruan tinggi di Indonesia.

Ia berharap program iHilead dapat bertahan dan berkesinambungan setelah program itu selesai didanai oleh Erasmus + Uni Eropa.
 

Direktur Sumber Daya Diktiristek Kemendikbudristek, Sofwan Effendi, mengatakan bahwa peluang peningkatan kerja sama dengan University of Granada sangat terbuka.

Kerja sama peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan serta riset dan publikasi dapat dirintis dengan University of Granada.

Baca juga: Alumni Erasmus+ dorong penyebaran pesan peduli lingkungan

Baca juga: Dirjen Dikti dorong lahirnya talenta digital untuk kemajuan Indonesia

 

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022