kami berharap bisa membangun peta okupasi khususnya di level SMK
Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan kompetisi Hackathon Cybersecurity yang diselenggarakan program Mastercard Academy 2.0, bersama InfraDigital Foundation menghubungkan talenta keamanan siber Indonesia dengan dunia industri.

“Ini merupakan langkah awal bagi kita, seperti mengawal pelaku bisnis dan para produsen data di sektor industri siber. Tentunya dapat terwujud dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Pusat, NGO, industri, komunitas kami berharap bisa membangun peta okupasi khususnya di level SMK,” ujar Pelaksana tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kemendikbudristek, Dr Uuf Brajwidagda, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (2/12).

Program Cybersecurity Hackhaton dan Job Fair 2022 diselenggarakan pada akhir November tersebut, dinilai dapat menjadi proses link and match dengan cara membantu talenta digital untuk terhubung, membuktikan kemampuan, dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan maupun kapabilitasnya.

Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan, Muhyiddin SSos MSc MSE, mengatakan pihaknya optimistis Indonesia tidak akan mengalami perlambatan ekonomi dengan adanya sumber daya manusia yang adaptif, yang resilien, yang siap beradaptasi dengan pertumbuhan sektor digital.

“Mudah-mudahan kita semua jajaran pemerintah bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri dapat memaksimalkan potensi, bonus demografi, dan pertumbuhan ekonomi digital ini secara maksimal tentunya untuk kemakmuran bangsa,” ujar Muhyiddin.

Baca juga: Politeknik SSN gandeng InfraDigital beri pelatihan keamanan siber
Baca juga: BSSN sebut Indonesia punya 115 tim tanggap insiden siber
Baca juga: Kemkominfo terbuka untuk kolaborasi mencetak talenta digital

Chairman dari InfraDigital Foundation, Muhammad Rofi, mengatakan kunci utama kesuksesan program itu adalah inklusivitas.

Ia menjelaskan, pada 2020 hingga 2021 program itu menargetkan hanya di daerah Jawa, tetapi di tahun 2022 pihaknya menargetkan lebih dari 32 provinsi dengan menambahkan target sasaran. "Untuk yang kedua adalah link and match," katanya.

Menurut dia, melalui program SMK Pusat Pendanaan Dukungan SMK PK, pihaknya mendorong perubahan sistemik pada kurikulum integrasi yaitu dari kurikulum industri cybersecurity dengan kurikulum yang ada di sekolah.

"Sudah ada lebih dari 11 SMK baik SMK PK ataupun non-PK yang  mengikuti program cybersecurity curriculum ini. Dan yang terakhir adalah sustainability atau berkelanjutan,” kata Rofi.

Sebelumnya, Mastercard Center for Inclusive Growth yang merupakan bagian dari program Mastercard Academy 2.0, bersama InfraDigital Foundation menyediakan capacity building (pelatihan dan sertifikasi) bagi para siswa SMK di Tanah Air.

Baca juga: Kemenkominfo ajak semua pihak jaga keamanan siber
Baca juga: AFTECH: Serangan siber masih jadi tantangan bagi tekfi
Baca juga: BSSN ingatkan pentingnya tanggung jawab bersama amankan ruang digital

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022